JAKARTA, KOMPAS.com - Jamur tiram adalah salah satu jenis jamur yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Jamur tiram diolah menjadi beragam hidangan, seperti tumis jamur, pepes jamur, hingga keripik jamur.
Karena permintaannya tinggi, banyak orang mulai menggeluti budidaya jamur tiram dan memperoleh keuntungan yang menarik. Akan tetapi, dalam budidaya jamur tiram, hama dan penyakit adalah hal yang perlu diwaspadai.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (4/8/2023), hama dan penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur tiram di antaranya serangga, laba-laba, cacing, siput, rayap, jamur parasit dan saprofit, serta bakteri dan virus.
Baca juga: Cara Merawat Jamur Tiram di Musim Kemarau
Berikut beberapa hama dan penyakit yang menyerang jamur tiram, serta cara mengendalikannya.
Lalat dan nyamuk merupakan serangga yang banyak terdapat dalam kumbung jamur tiram yang tidak dipelihara dengan baik.
Serangga biasanya masuk bersamaan dengan keluar masuknya pekerja, melalui ventilasi, atau substrat atau media log sangat disukai serangga-serangga ini yang akhirnya berkembang melalui lubang-lubang kecil yang tidak terdeteksi.
Kondisi yang lembap ditambah dengan aroma di dalam kumbung menyebabkan serangga meletakkan telur-telurnya pada media baglog.
Baca juga: Pahami, Ini Ciri-ciri Jamur Tiram Siap Panen
Setelah menetas, larva-larva yang tumbuh akan memakan miselium dan tubuh buah jamur tiram sehingga batang jamur tiram berlubang-lubang dan pertumbuhan tubuh buah jamur tiram menjadi terganggu (keriput).
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya