JAKARTA, KOMPAS.com - PT Petrokimia Gresik memperkuat komitmen menjalankan amanah menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai dengan penugasan pemerintah dengan transformasi digital berkelanjutan. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo.
Menurut Dwi, dalam mendukung kelancaran dalam menyalurkan pupuk bersubsidi, Petrokimia Gresik terus bertransformasi di berbagai lini.
Salah satunya adalah lini distribusi guna meningkatkan pengawasan, akurasi distribusi, hingga memastikan ketersediaan pupuk di berbagi lini distribusi.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk Guano Cair dan Padat dengan Mudah
"Hari ini Petrokimia Gresik meluncurkan Warehouse & Bagging Command Center sebagai bentuk nyata komitmen transformasi berkelanjutan kami dalam menjalankan amanah penyaluran pupuk bersubsidi sesuai ketentuan," kata Dwi dalam keterangan resmi, Kamis (17/8/2023).
Fasilitas ini merupakan control tower bagi fasilitas pergudangan dan pengantongan atau bagging di pabrik pupuk Phonska, pabrik pupuk ZA, pabrik pupuk urea, dan pabrik pupuk fosfat, fasilitas gudang curah produk siap jual, serta fasilitas gudang inbag lini I Petrokimia Gresik.
Command center ini juga berfungsi sebagai titik pusat bantuan (helpdesk) yang aktif selama 24 jam (nonstop) atas layanan shipping out kepada transportir dan pelanggan atau distributor pupuk.
"Diharapkan fasilitas ini dapat semakin meningkatkan efisiensi, pengawasan, dan akurasi distribusi, sehingga tugas penyaluran pupuk bersubsidi dapat terselesaikan dengan semakin lebih baik lagi," terang Dwi.
Baca juga: Sangat Mudah, Begini Langkah-Langkah Membuat Pupuk dari Kulit Pisang
Hadirnya Warehouse & Bagging Command Center melengkapi berbagai inisiatif transformasi digital yang telah dilakukan oleh Petrokimia Gresik untuk mendukung proses unit pengantongan dan distribusi produk perusahaan.
Di antaranya adalah Smart Bagging System (SBS), Warehouse Management System (WMS), Digital Transport Management System (DTMS), Sistem Scheduling Truck Online (SISTRO), Customer Centric Excellence (2CE), dan Petrokimia Gresik Port Information System (PETROPORT).
"Melalui transformasi digital yang telah kami lakukan, kami ingin terus memastikan penyaluran pupuk bersubsidi ke seluruh Indonesia yang menjadi wilayah tanggung jawab Petrokimia Gresik sesuai dengan penugasan dan meminimalisasi potensi penyimpangan," sebut Dwi.
Komitmen ini tidak terlepas dari upaya kelancaran operasional Petrokimia Gresik dalam memproduksi pupuk sehingga ketersediaan pupuk bersubsidi terjamin.
Baca juga: Catat, Ini Prosedur Pemberian Pupuk Tanaman Terong yang Benar
Per 16 Agustus 2023, Petrokimia Gresik menyiapkan stok pupuk urea bersubsidi sebanyak 101.597 ton atau setara 455 persen dari ketentuan minimum yang diatur oleh pemerintah, yaitu 22.341 ton. Adapun stok pupuk phonska sebanyak 376.588 ton atau 494 persen dari stok minimum pemerintah, yaitu 73.407 ton.
"Rata-rata stok ini lebih dari empat kali lipat jika dibandingkan dengan ketentuan minimum pemerintah. Dengan demikian kebutuhan pupuk subsidi petani dapat tercukupi hingga tiga pekan ke depan," terang Dwi.
Persediaan pupuk tersebut sekarang berada di Lini II (Provinsi) dan Lini III (Kabupaten/Kota). Ia pun memastikan seluruh pupuk bersubsidi yang didistribusikan Petrokimia Gresik kepada petani memenuhi persyaratan dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan HET Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.