Perkembangan maggot lalat hijau dan lalat rumah lebih cepat dari BSF, sehingga harus diberi perlindungan agar media pakan hatchery tidak dipenuhi oleh lalat lain.
Hal yang penting adalah telur tidak boleh diletakkan langsung di atas media organik karena kelembapan media bisa membuat telur rusak dan mati.
Baca juga: Cara Menanam Lemna, Tanaman Air yang Bisa Menjadi Pakan Tenak
Untuk itu diperlukan penampang untuk telur yang terbuat dari bahan kawat dan kasa nyamuk atau kain atau kain lain dengan pori-pori lain dengan pori-pori ukuran.
Anakan maggot akan hidup dalam wadah hatchery selama 5 sampai 7 hari, dihitung setelah telur menetas. Setelah ukuran mencapai ukuran 3 sampai 4 cm, maka maggot sudah siap untuk dipindah ke dalam reaktor atau biopon.
Reaktor atau biopond adalah tempat larva maggot akan menghabiskan sampah organik. Dalam mengolah sampah organik sejenis rumah tangga, harus disadari bahwa sampah organik tersebut mengandung 70 sampai 80 persen air, sehingga pengolahan sampah harus mempertimbangkan teknik manajemen air dalam reaktor.
Biopon bisa berupa lantai yang memiliki sistem drainase dengan mengalirkan cairan yang dihasilkan oleh maggot ke lokasi yang lain untuk dimanfaatkan cairannya.
Baca juga: Cara Budidaya Rumput Setaria, Pakan Tenak yang Bernutrisi
Aktivitas dalam reaktor hanya memberi media pakan kepada maggot setiap hari. Maggot tidak menyukai cahaya, sehingga harus diberi tutup tambahan apabila reaktor terlalu terang.
Maggot juga sensitif terhadap suhu terutama jika lebih dingin dari 24 derajat celcius, sehingga kemampuan maggot untuk makan akan berkurang, dan apabila lebih panas dari 34 derajat celcius, maggot akan terus berjalan berusaha mencari tempat yang lebih sejuk.
Sampah diharuskan tidak terlalu hancur dan lunak seperti bubur untuk diberikan kepada maggot, karena akan menyulitkan maggot untuk bergerak dan bernapas dalam media. Kesalahan ini cukup umum di kalangan peternak maggot dalam memberikan pakan yang terlalu halus.