Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Manfaat Ragi untuk Tanaman dan Kebun

Kompas.com - 26/04/2024, 06:14 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Hunker

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam kehidupan sehari-hari, Anda mungkin mengenal ragi untuk membuat roti dan kue. Namun demikian, ternyata manfaat ragi tak sebatas di dunia kuliner, tetapi juga tanaman.

Dikutip dari Hunker, Jumat (26/4/2024), ragi adalah jamur bersel tunggal kecil yang ditemukan di udara dalam bentuk spora yang tidak terlihat. Hanya 1.500 jenis ragi yang diketahui, mewakili sekitar 1 persen spesies yang ada.

Sejak 4000 SM, ragi telah digunakan sebagai bahan untuk membuat roti dan kue serta memfermentasi bir dan anggur.

Baca juga: Manfaat Air Kelapa untuk Tanaman dan Cara Menggunakannya

Ilustrasi ragi kering aktif.SHUTTERSTOCK/Pixel-Shot Ilustrasi ragi kering aktif.

Nah, apa saja manfaat ragi untuk tanaman dan kebun? Berikut beberapa di antaranya.

1. Mengendalikan hama

Anda bisa mengusir siput di halaman rumah atau kebun tanpa menggunakan bahan kimia beracun, dengan larutan perangkap siput ragi yang ramah lingkungan.

Dengan cara ini, siput dalam jumlah besar pun dapat dihilangkan dengan aman dari kebun atau halaman rumah. Siput tertarik pada campuran fermentasi ragi kering, garam, gula dan air hangat yang dituangkan ke dalam stoples terbuka.

Letakkan stoples ini di dalam tanah secara miring sehingga siput dapat dengan mudah merangkak ke dalam mulut yang terbuka dan menenggelamkan dirinya ke dalam campuran tersebut.

Baca juga: Manfaat Micin untuk Tanaman Cabai dan Cara Menggunakannya

Tempatkan stoples dengan jarak 180 sampai 240 cm dan kosongkan setiap dua atau tiga hari.

2. Mempercepat kompos

Anda dapat mempercepat waktu pengolahan kompos buatan rumah sendiri dengan ragi. Membuat kompos dari sisa makanan akan mendaur ulang nutrisi berharga kembali ke dalam tanah.

 

Membuat kompos atau pupuk organik bisa menggunakan sampah makanan di dapur.SHUTTERSTOCK/Ann Bulashenko Membuat kompos atau pupuk organik bisa menggunakan sampah makanan di dapur.

Bentuk sampah ini memberi Anda alternatif yang murah dan ramah lingkungan dibandingkan pupuk kimia yang dibeli di toko.

Pembuatan kompos sistem Jepang yang dikenal sebagai bokashi mengandalkan fermentasi sampah organik. Sisa-sisa dimasukkan ke dalam ember plastik bertutup, kemudian ditambahkan ragi, asam laktat dan air.

Baca juga: Manfaat Kulit Jeruk sebagai Pupuk Tanaman dan Cara Menggunakannya

Dalam waktu tujuh hari, koloni ragi membuat cairan yang digunakan sebagai pupuk untuk tanaman dan sisanya dikubur di bawah tanah setinggi kira-kira 20 cm untuk menyuburkan tanah.

3. Pupuk hijau untuk tanaman bunga mawar

Ilustrasi tanaman bunga mawar.UNSPLASH/LUCAS GEORGE WENDT Ilustrasi tanaman bunga mawar.

Mawar adalah tanaman semak berbunga yang sangat populet dengan bunga harum. Gunakan pupuk hijau untuk mendorong tanaman bunga mawar menghasilkan lebih banyak tunas.

Campuran ragi dan air yang dioleskan ke akar rumpun pohon mawar mendorong pembentukan tunas. Untuk memaksa tunas tumbuh, campurkan 3 sendok makan ragi dengan 10 liter air.

Untuk mempertahankan mekarnya bunga sepanjang musim, gunakan 2 sampai 4 sendok makan ragi dalam 7 liter air dan aplikasikan segera setelah bunga mulai mekar.

Baca juga: Manfaat Daun Pegagan untuk Kesehatan dan Cara Menggunakannya

 

4. Makanan untuk serangga yang bermanfaat bagi tanaman

Serangga yang bermanfaat seperti lebah dan kepik membantu penyerbukan dan memakan serangga perusak di kebun. Dorong serangga ini untuk mencari makan di halaman rumah menggunakan ragi, pengganti serbuk sari.

Campuran ragi, madu, dan air yang diletakkan di taman Anda dalam piring memberi serangga protein untuk membantu mereka melawan hama.

Seekor kepik memakan hingga 5.000 kutu daun selama masa hidupnya, tetapi segera setelah hama ini hilang, ia terbang ke kebun lain untuk mencari lebih banyak makanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com