Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kuntoro Boga
Kepala Pusat BRMP Perkebunan, Kementan

Praktisi, Peneliti dan Pengamat Pertanian

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Kompas.com - 06/04/2025, 19:20 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pemerintah perlu memfasilitasi partisipasi produsen abaca dalam pameran dagang internasional dan forum bisnis global.

Baca juga: Minyak Nilam Indonesia yang Mengharumkan Dunia

Kolaborasi dengan perusahaan multinasional, seperti perusahaan Jepang dan Jerman yang memiliki teknologi pemrosesan serat canggih, dapat mempercepat pengembangan produk berbasis abaca.

Selain itu, pengembangan industri ini harus dilakukan dengan memperhatikan prinsip keberlanjutan lingkungan.

Sistem rotasi tanaman, penggunaan pupuk organik, dan pengelolaan lahan yang ramah lingkungan menjadi langkah penting dalam menjaga kelestarian abaca di masa depan.

Edukasi dan pemberdayaan masyarakat lokal dalam seluruh rantai produksi juga perlu dilakukan untuk memastikan bahwa manfaat ekonomi.

Inovasi dan keberlanjutan

Riset dan eksplorasi genetik di Kepulauan Talaud pada 1999 mengungkap potensi besar tanaman abaca dengan ditemukannya 15 aksesi yang memiliki karakteristik unik, mulai dari variasi warna batang hingga kekuatan serat yang berbeda-beda.

Beberapa aksesi bahkan mampu tumbuh hingga mencapai tinggi 7 meter dengan diameter batang lebih dari 30 cm.

Penemuan ini menjadi bukti nyata akan kekayaan sumber daya genetik Indonesia yang dapat dioptimalkan dalam industri serat alami global.

Sebagai tindak lanjut dari hasil riset tersebut, Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas), yang saat ini dibawah koordianasi BSIP Perkebunan, telah merilis tiga varietas unggul abaca, yaitu Hote Abakatas 1, 2, dan 3, dengan produktivitas mencapai 5.010 kg serat per hektare per tahun.

Keberhasilan ini didukung oleh penerapan teknologi kultur jaringan yang memungkinkan perbanyakan bibit secara lebih cepat dan efisien.

Selain itu, di Malang telah berdiri Kebun Benih Induk (KBI) abaca yang menjadi pusat konservasi plasma nutfah dengan koleksi 82 klon abaca.

KBI terus mengembangkan riset untuk mendukung terciptanya varietas unggul baru yang lebih produktif dan tahan penyakit.

Baca juga: Superfood Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Meskipun inovasi varietas dan upaya konservasi genetik telah dilakukan, pengembangan abaca di Indonesia masih memerlukan dukungan ekosistem yang lebih komprehensif.

Kolaborasi antara pemerintah, peneliti, dan masyarakat lokal sangat dibutuhkan untuk memperluas dampak positif dari pengembangan komoditas ini.

Tantangan yang dihadapi tidaklah sedikit, di antaranya terbatasnya infrastruktur pengolahan, kurangnya promosi di pasar internasional, serta kesulitan dalam memperluas lahan budidaya.

Oleh karena itu, diperlukan langkah strategis berupa investasi dalam perluasan lahan di wilayah potensial seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara.

Proses pengembangan ini harus dilakukan secara berkelanjutan dengan melibatkan komunitas lokal dalam pengelolaannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Varietas Tanaman
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Varietas Tanaman
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Varietas Tanaman
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau