Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kuntoro Boga
Direktur Hilirisasi Hasil Perkebunan, Kementan

Praktisi, Peneliti dan Pengamat Pertanian

Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global

Kompas.com - 22/05/2025, 19:49 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

HARI Teh Internasional yang diperingati setiap 21 Mei, merupakan momen reflektif untuk menyadari betapa pentingnya teh bagi kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi jutaan orang di dunia.

Sejak ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2019, peringatan ini tidak sekadar seremoni global, melainkan bentuk penghormatan terhadap kontribusi petani teh kecil dan pekerja di rantai pasok teh, serta panggilan aksi untuk menjadikan industri teh berkelanjutan dan adil.

Teh adalah minuman kedua paling banyak dikonsumsi di dunia setelah air putih. Lebih dari 5 miliar cangkir teh diminum setiap hari di berbagai belahan dunia.

Dari ritual upacara teh Kaisar Tiongkok kuno hingga teh poci di Tegal, teh telah menjadi bagian integral budaya manusia lintas zaman dan peradaban.

Namun, di balik kenikmatan secangkir teh, ada kisah panjang kerja keras petani dan tantangan industri global yang semakin kompleks.

Baca juga: Kopi Artisanal dan Evolusi Selera Konsumen Modern

Hari Teh Internasional tahun ini menjadi panggilan penting bagi Indonesia untuk kembali menengok potensi dan peran strategisnya dalam industri teh dunia.

Indonesia memiliki sejarah panjang sebagai negara penghasil teh sejak masa kolonial. Perkebunan teh pertama didirikan di Jawa Barat pada awal abad ke-19 dan kemudian berkembang pesat ke berbagai wilayah seperti Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Teh menjadi komoditas ekspor andalan dan menyumbang pendapatan besar bagi negara.

Hingga kini, Indonesia masih berada di posisi tujuh besar produsen teh dunia dengan produksi sekitar 134.000 ton per tahun.

Sekitar 60 persen dari total produksi nasional dihasilkan oleh petani kecil yang mengelola kebun-kebun rakyat.

Sentra utama produksi teh Indonesia berada di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatera Utara, yang tidak hanya menyuplai pasar domestik, tetapi juga mengekspor ke Malaysia, Rusia, dan negara-negara Timur Tengah.

Sayangnya, kontribusi teh terhadap perekonomian nasional terus menyusut. Luas areal teh Indonesia menurun dari 150.000 hektar pada 2000 menjadi hanya sekitar 106.000 hektar pada 2023.

Produksi stagnan, produktivitas rendah, dan harga jual di tingkat petani jauh dari memadai. Krisis regenerasi petani memperburuk kondisi. Banyak generasi muda enggan terlibat karena prospek keuntungan yang tak menentu.

Tantangan berlapis di hulu dan hilir

Industri teh Indonesia menghadapi sejumlah tantangan serius. Sebagian besar tanaman teh berusia tua dengan produktivitas di bawah optimal.

Sekitar 65 persen tanaman berumur lebih dari 50 tahun. Selain itu, krisis tenaga kerja di perkebunan semakin nyata.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Kisah Narji Jadi Petani, Ini Komoditas yang Ditanam dan Pemasarannya
Kisah Narji Jadi Petani, Ini Komoditas yang Ditanam dan Pemasarannya
Tips
Kedaulatan Pangan di Tanah Rapuh: Janji Agraria yang Belum Tercapai
Kedaulatan Pangan di Tanah Rapuh: Janji Agraria yang Belum Tercapai
Tips
Hari Tani Nasional: Petani Masih Jadi Tamu di Tanahnya Sendiri
Hari Tani Nasional: Petani Masih Jadi Tamu di Tanahnya Sendiri
Tips
Dilema Industri Kakao Indonesia: Kualitas dan Importasi
Dilema Industri Kakao Indonesia: Kualitas dan Importasi
Varietas Tanaman
Menakar Potensi Ekspor Lada Putih Muntok
Menakar Potensi Ekspor Lada Putih Muntok
Varietas Tanaman
Gula Kelapa Banyumas: Warisan, Rasa, dan Asa
Gula Kelapa Banyumas: Warisan, Rasa, dan Asa
Varietas Tanaman
Transformasi Perkebunan yang Inkusif
Transformasi Perkebunan yang Inkusif
Varietas Tanaman
Mungkinkah Indonesia Jadi Pusat Kopi Global?
Mungkinkah Indonesia Jadi Pusat Kopi Global?
Varietas Tanaman
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Varietas Tanaman
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Varietas Tanaman
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Varietas Tanaman
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau