
Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian mendukung penuh langkah hilirisasi kelapa karena dampak ekonominya yang signifikan.
Saat ini, nilai ekspor kelapa Indonesia mencapai sekitar Rp 24 triliun per tahun. Namun jika seluruh hasil kelapa diolah di dalam negeri, nilainya bisa melonjak hingga 50–100 kali lipat.
Keberadaan industri olahan kelapa juga mendorong peningkatan standar kualitas dan inovasi produk nasional agar mampu bersaing di pasar global yang menuntut mutu internasional.
Baca juga: Kopi Artisanal dan Evolusi Selera Konsumen Modern
Dengan kebijakan yang tepat dan konsistensi pembangunan industri hilir, bukan tidak mungkin produk turunan kelapa dari Indonesia akan semakin mendominasi pasar dunia di masa depan.
Selain manfaat ekonomi, hadirnya pabrik kelapa memberikan dampak positif bagi lingkungan. Limbah sabut dan tempurung yang dulu menjadi masalah kini justru bernilai ekonomi tinggi.
Serat sabut diolah menjadi coco fiber untuk bahan kerajinan dan cocopeat untuk media tanam organik, keduanya laku di pasar ekspor, terutama untuk kebutuhan hortikultura organik.
Tempurung kelapa diubah menjadi arang briket ramah lingkungan yang menjadi alternatif pengganti arang kayu.
Pengelolaan limbah cair juga dilakukan dengan bijak, air kelapa yang dulu terbuang kini diolah menjadi minuman atau konsentrat nutrisi, sementara ampas kelapa dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan bahan tepung kelapa.
Dengan sistem produksi tertutup (closed loop), hampir tidak ada limbah yang terbuang, menjadikan industri ini selaras dengan prinsip pembangunan hijau dan berkelanjutan.
Keberlanjutan industri ini juga diperkuat oleh program peremajaan dan penanaman kembali pohon kelapa yang dijalankan pemerintah pusat bersama Pemerintah Provinsi Maluku Utara.
Ribuan bibit kelapa unggul ditanam di lahan yang pohonnya telah tua atau rusak untuk menjamin pasokan bahan baku sekaligus memperbaiki ekosistem lokal.
Upaya ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga menyerap karbon dan menjaga keseimbangan alam.
Dari Halmahera Utara, kisah sukses hilirisasi kelapa menunjukkan bahwa dengan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, komoditas lokal dapat menjadi sumber kemandirian ekonomi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan, wujud nyata dari kesejahteraan yang tumbuh dari akar bumi sendiri.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang