Tanaman porang membutuhkan naungan agar bisa tumbuh dengan baik. Tingkat kerapatan naungannya harus minimal 40 persen.
Umumnya, naungan yang tepat adalah pepohonan jenis jati, mahone, dan sonokeling.
Baca juga: Pabrik Pengolahan Porang Jadi Beras Akan Dibangun di Madiun, Produksi 8 Ton Sehari
Tanaman ini mempunyai sifat khusus, yaitu toleransi yang sangat tinggi pada naungan ataupun tempat teduh. Tanaman bisa tumbuh dengan ketinggian 0 sampai 700 mdpl.
Namun demikian, ketinggian yang paling ideal untuk melakukan budidaya porang adalah 100 hingg 600 mdpl.
Budidaya porang bisa dilakukan dengan cara generatif ataupun vegetatif. Umumnya, memerlukan waktu kurang lebih selama empat tahun agar bisa berbunga dan menghasilkan suatu biji.
Teknik pengembangbiakkan bisa dilakukan dengan berbagai cara, yaitu sebagai berikut.
Baca juga: 57 Ton Porang dari Kabupaten Bandung Diekspor ke China
Katak adalah suatu bintil yang berwarna agak coklat kehitaman yang umumnya ada di pangkal atau tangkai daun tanaman porang. Di saat masa panen, katak akan disimpan, hingga saat musim hujan tiba agar bisa langsung ditanam di lahan yang sudah disiapkan.
Umumnya, 1 kg katak berisi hingga 100 butir katak.
Setiap empat tahun sekali, tanaman porang akan menghasilkan bunga yang nantinya akan menjadi biji ataupun buah.
Dalam satu tongkol buah akan menghasilkan biji sampai 250 butir yang digunakan sebagai suatu bibit porang dengan cara disemaikan terlebih dulu sebelumnya.