JAKARTA, KOMPAS.com - Baby corn atau jagung putren adalah sayuran yang biasanya diolah menjadi berbagai jenis masakan seperti capcay, tumis, maupun sop. Seperti namanya, baby corn ini memiliki bentuk seperti jagung hanya saja ukurannya kecil dan belum mengeluarkan biji.
Pada dasarnya, jagung putren merupakan tanaman jagung yang dipanen saat masih muda atau belum mengeluarkan biji. Akan tetapi, tidak semua varietas jagung bisa dipanen sebagai baby corn.
Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Selasa (29/11/2022), varietas jagung yang bisa dipanen sebagai baby corn yaitu jagung Bonanza 9 F1 dipanen saat berumur 70 sampai 80 hari setelah tanam (HST) dan jagung New Lorenzo F1.
Baca juga: 7 Varietas Jagung Unggul di Indonesia, Apa Saja?
Tahapan budidaya baby corn sebenarnya tidak berbeda jauh dengan budidaya jagung pada umumnya. Berikut penjelasan selengkapnya.
Tanaman baby corn akan tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian 0 sampai 1300 meter di atas permukaan laut (mdpl). Tanaman ini juga akan tumbuh dengan optimal pada suhu beriklim 23 sampai 27 derajat Celcius dengan pH 5.5 sampai 7.0.
Pertumbuhan tanaman baby corn akan semakin baik jika tanahnya gembur dan kaya humus. Baby corn juga bisa ditanam secara bergilir dengan padi atau secara tumpang sari.
Baca juga: Cara Menanam Jagung Manis agar Tahan Hama dan Penyakit
Lahan yang akan digunakan untuk menanam jagung putren harus diolah terlebih dahulu sampai gembur. Setelah itu, tambahkan pupuk kandang sebanyak 500 kg/ha atau 350 g/lubang tanam.