JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberian pupuk yang tepat akan membuat pertumbuhan tanaman cabai menjadi optimal. Pemupukan dilakukan secara bertahap yakni saat pengolahan lahan dan pemupukan susulan setiap 2 minggu sekali.
Pemberian pupuk di awal tanam berguna untuk menunjang pertumbuhan vegetatif. Menurut penjelasan di Cybext Kementerian Pertanian, pada fase tersebut, tanaman cabai memerlukan unsur hara makro seperti nitrogen (N) dalam jumlah banyak.
Nitrogen bisa didapatkan dari pupuk organik seperti pupuk kotoran ayam. Pupuk ini mengandung nitrogen tinggi, sehingga cocok diaplikasikan saat tanaman berada di fase vegetatif.
Baca juga: Panduan Pupuk Tanaman Cabai Rawit agar Subur dan Berbuah Lebat
Tak hanya jenis pupuk yang perlu diperhatikan, cara aplikasinya juga harus dilakukan dengan benar. Pemberian pupuk kandang bisa dilakukan dengan cara disebar sebanyak 10 hingga 20 ton per hektare dan diberikan juga kapur dolomit sebanyak 100 kg per hektare.
Aplikasi pupuk tersebut dilakukan secara merata di atas bedengan. Selain pupuk kandang, jenis pupuk lain yang bisa diberikan ke tanaman cabai yaitu pupuk kimia berupa Urea 500 kg per hektare, SP-36 250 kg per hektare, dan KCl 250 kg per hektare.
Selain pupuk padat, jenis pupuk cair juga bisa diberikan pada tanaman cabai saat fase vegetatif. Jenis pupuk cair yang diberikan yaitu pupuk NPK 100 kg per hektare dengan konsentrasi 5 gram pupuk NPK dilarutkan dalam 1 liter air.
Baca juga: Simak, Panduan Pemberian Pupuk Tanaman Cabai
Setelah pupuk larut, kocorkan pupuk NPK cair ke tanah di sekitar perakaran tanaman cabai. Pemupukan susulan dilakukan setiap minggu sejak tanaman berumur 7 hari setelah tanam, pemupukan ke-2, dan ke-3 dilakukan setelah 2 minggu sekali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.