Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Kunyit Putih yang Benar agar Tumbuh Subur

Kompas.com - 20 Agustus 2022, 11:55 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kunyit merupakan salah satu tanaman obat yang populer di Indonesia. Salah satu jenis kunyit yang banyak digunakan untuk jamu atau obat tradisional yaitu kunyit putih.

Manfaat yang beragam membuat banyak orang berminat untuk menanam tanaman obat ini. Secara umum, cara menanam kunyit putih tidak berbeda dengan kunyit kuning.

Mengutip dari penjelasan di buku SOP Budidaya Kunyit Karanganyar, Sabtu (20/8/2022), berikut ini cara budidaya kunyit yang perlu diketahui.

Baca juga: Pedoman Budidaya Tanaman Kunyit di Lahan Terbuka

1. Memilih benih

Rimpang tanaman kunyitShutterstock/Charoen Krung Photography Rimpang tanaman kunyit

Benih yang dipilih yaitu benih berkualitas dengan ciri-ciri, sebagai berikut:

  • Berasal dari varietas unggul yang sudah teridentifikasi asal usulnya.
  • Termasuk spesies atau varietas murni yang tidak tercampur dengan benih tanaman lain.
  • Memiliki bentuk, ukuran, hingga warna yang seragam.
  • Berasal dari tanaman induk yang sehat dan berumur 9-10 bulan.
  • Tidak terserang hama maupun penyakit.
  • Memiliki banyak serat.
  • Kulit kencang tidak mengelupas.
  • Warna mengkilap dan bernas.
  • Rimpang memiliki 2-3 mata tunas.
  • Ticak cacat seperti luka atau memar.

Setelah mendapatkan benih berkualitas, langsung berikutnya yaitu menyiapkan benih yang akan ditanam. Jika menggunakan bibit rimpang induk, maka rimpang tersebut harus dibelah menjadi empat bagian yang memiliki 2-3 mata tunas. Kemudian dijemur 3-4 jam selama 4-6 hari.

Baca juga: Cara Menanam Kunyit di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Kebun Rumah

Namun, jika menggunakan bibit rimpang anak, maka bibit bisa disimpan dalam tempat lembap dan gelap selama 1-2 bulan. Potong rimpang dengan masing-masing potongan memiliki berat 15-20 gram dan terdapat 2-3 mata tunas.

Tunggu benih sampai muncul tunas sekitar 0,5-1 cm. Kemudian tanam bibit pada lahan produksi.

2. Menyiapkan lahan

Lahan produksi dibersihkan mulai dari membersihkan gulma, berbatuan, dan sisa tanaman. Setelah itu, olah lahan sampai gembur.

Buat bedengan, jarak tanam, dan lubang tanam. Tambahkan juga pupuk organik sebagai pupuk dasar seminggu sebelum penanaman.

Ilustrasi kunyit, menanam kunyit. SHUTTERSTOCK/RIPIO Ilustrasi kunyit, menanam kunyit.

3. Penanaman

Cara menanam kunyit putih yaitu dengan memindahkan bibit pada lubang tanam. Kemudian tutup lubang tanam dan padatkan agar bibit tumbuh dengan kokoh.

Baca juga: Mudah, Begini Cara Menanam Kunyit di Pot

4. Pemupukan susulan

Pemupukan bertujuan untuk memberikan unsur hara tambahan yang diperlukan tanaman. Pupuk yang digunakan bisa berasal dari pupuk organik maupun anorganik.

Pemberian pupuk anorganik yang disarankan yaitu Urea 100 kg/ha, SP-36 200 kg/ha, dan KCL 200 kg/ha. Sementara itu, pupuk organik yang digunakan yaitu pupuk kandang dengan dosis 10-20 ton/ha.

5. Pemeliharaan tanaman

Pemeliharaan tanaman adalah rangkaian kegiatan yang meliputi penyulaman, penyiangan, pengairan, pembumbunan, dan pengendalian hama serta penyakit. Pemeliharaan diperlukan untuk menunjang pertumbuhan tanaman.

Baca juga: Cara Menanam Kunyit di Dalam Ruangan

  • Penyulaman dilakukan sesaui kebutuhan. Saat ada tanaman yang tidak tumbuh atau pertumbuhannya kurang baik, maka tanaman tersebut perlu diganti dengan tanaman baru.
  • Penyiangan dilakukan sesuai dengan kondisi pertumbuhan gulma di area budidaya tersebut. namun, usahakan untuk membersihkan gulma saat tanaman berumur 3-6 bulan.
  • Pengairan atau penyiraman dilakukan sesuai kebutuhan tanaman dan kondisi cuaca pada saat itu.
  • Pembumbunan dilakukan untuk menutup akar yang muncul ke permukaan tanah. Biasanya pemeliharaan ini dilakukan bersama penyiangan.
  • Pengendalian hama dan penyakit dilakukan sesuai dengan tingkat serangan organisme penggangu tanaman tersebut. Pengendaian bisa dilakukan secara terpadu atau dengan mengombinasikan pengendalian hayati dan kimia.

Ilustrasi panen kunyitShutterstock/johan kusuma Ilustrasi panen kunyit

6. Panen

Langkah terakhir yang menjadi bagian dari tata cara menenam kunyit putih yaitu panen. Cara panen tanaman kunyit dilakukan dengan membongkar rimpang menggunakan garu atau cangkul.

Pemanenan biasanya dilakukan saat berumur 7-12 bulan. Namun, jika ingin dijadikan sebagai bibit, kunyit barubisa dipanen saat berumur 9-12 bulan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau