Kemudian, pastikan pohon berada di tanah yang subur. Pohon juga terhindar dari penyakit, berbuah rindang, memiliki akar yang kuat, dan berdahan halus dengan diameter 3 cm.
Berbeda dengan cara generatif, di mana pohon jeruk nipis ditanam mulai dari biji. Salah satu cara mendapatkan biji tersebut adalah dari buahnya langsung yang diperas lalu bijinya dijemur selama tiga hari tanpa terkena sinar matahari secara langsung.
Baca juga: Cara Mengatasi Semut di Area Dapur dengan Kulit Jeruk
Pada dasarnya, menanam jeruk nipis tidak jauh berbeda dengan mananam tanaman lainnya. Seperti misalnya lahan tanam harus dalam keadaan bersih dari rumput liar atau gulma.
Hal ini dikarenakan gulma menjadi salah satu tempat dimana biasanya penyakit atau hama tanaman bersembunyi.
Salah satu cara pebersihan gulma adakah dengan mencabutnya atau mengaritnya lalu dibakar. Pembakaran ini dapat menjadi sebuah cara yang tepat dilakukan jika kita ingin bertani.
Pasalnya, abu pembakaran bisa dijadikan sebagai pupuk dasar organik bagi tanaman yang akan ditanam. Selain gulma, ada beberapa hal lain lagi yang harus diperhatikan sebelum pemindahan bibit dilakukan.
Baca juga: 3 Varietas Jeruk yang Bisa Digunakan untuk Membersihkan Rumah
Subur tidaknya sebuah area lahan diperhatikan perhatikan dari tumbuhan yang ada di sana sebelumnya. Seperti misalnya bagaimana perkembangan tanaman di area tersebut sebelum dialihfungsikan.
Apakah tanaman tumbuh dengan baik, berakar kuat, berbatang besar, dan berbuah manis? Jika memang seperti itu, maka menandakan lahan tersebut merupakan lahan yang subur.
Lalu bagaimana jika sebelumnya disana tidak ada pohonnya dan hanya ada ilalang? Keberadaan ilalang juga merupakan sebuah tanda bahwa tanah tersebut merupakan tanah yang subur.