JAKARTA, KOMPAS.com - Tanaman padi biasanya dibudidayakan pada sawah yang luas. Maka dari itu, penggunaan mesin tanam padi sangat dianjurkan untuk mempermudah dan mempercepat penanaman.
Dikutip dari situs Lab. Energi dan Mesin Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, UGM, Senin (22/8/2022), berikut jenis mesin tanam padi lengkap dengan mekanisme kerja dan bagian-bagiannya.
Baca juga: 7 Varietas Tanaman Padi Unggulan di Indonesia
Transplanter tipe riding tegel adalah mesin yang digunakan untuk menanam bibit tanaman padi dengan cara dikendarai dan menghasilkan pola tanam tegel. Mekanisme kerja mesin tanam padi ini terdiri atas tahap persiapan dan penanaman.
Di tahap persiapan, bibit dipindahkan dari dapog ke meja bibit. Kemudian, bibit cadangan ditempatkan di meja bibit cadangan. Bibit cadangan akan digunakan saat persediaan bibit habis selama mesin menyala.
Sementara itu, pada tahap penamaan mesin dihidupkan sesuai petunjuk. Setelah mesin dinyalakan, daya dari motor akan dikirimkan ke roda penggerak dan mesin akan bergerak maju.
Kemudian, garpu penanam akan memotorng dan mengambil bibit dari meja bibit untuk ditanamkan ke lahan. Apabila bibit pada meja habis, maka bibit haru harus ditambahkan agar operasional mesin tidak terganggu.
Baca juga: Ketahui, Ini Karakteristik Tanaman Padi, dari Akar sampai Buah
Mesin tanam padi ini memiliki beberapa bagian, seperti; penggerak, kemudi, penanam, dan pelindung.
Bagian penggerak berfungsi sebagai sumber tenaga saat mesin dijalankan. Bagian kemudi berisi tempat duduk operator dan tuas-tuas untuk mengendalikan mesin.
Pada bagian penanam terdiri atas meja bibit, meja bibit tambahan, marker, penanda tengah, jari penanam, batang penahan dapog, penahan bibit, dan belt roller pengatur bibit.