JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pupuk Kalimantan Timur adalah salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pertanian, khususnya produksi pupuk.
Sebagai salah satu perusahaan milik negara, PT Pupuk Kaltim terus berupaya membantu petani lokal mengembangkan usaha di bidang pertanian.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk Tanaman Pakai Garam Dapur
Salah satu terobosan yang dikeluarkan perusahaan ini adalah program Makmur dan Agro Solution. Makmur yang adalah akronim dari Mari Kita Majukan Usaha Rakyat merupakan program kemitraan petani bersama Pupuk Kaltim.
Petani yang mengikuti program tersebut akan mendapatkan pendampingan dari pratanam hingga pascapanen. Program ini awalnya ditujukan untuk petani yang bergerak di empat komoditas, yaitu kopi, tebu, padi, dan jagung.
Seiring berjalannya waktu, program tersebut dikembangkan menjadi Agro Solution yang mencangkup lebih banyak komoditas tanaman.
Staf SVP Tranformasi Bisnis PKT sekaligus Perwakilan Makmur, Yusva Sulistyo dalam webinar bertajuk "Cerdas Budidaya Tanaman Lewat Pemupukan Berimbang", menyebutkan Agro Solution adalah pendampingan intensif kepada petani dan budi daya pertanian berkelanjutan yang melibatkan rantai pasok serta didukung teknologi berbasis triple botton line 3P (people, planet, dan profit).
Baca juga: 2 Cara Memakai Pupuk NPK pada Tanaman agar Tumbuh Subur
Saat ini, pengembangan program Makmur masih terus dilakukan. Namun, Yusva menyebutkan pengembangan program tersebut masih fokus di Indonesia Timur.
Ia juga menuturkan harapannya lewat program tersebut pertani di Indonesia Timur bisa mandiri.
Meski demikian, program Makmur juga sudah berjalan di provinsi lain. Misalnya di Jember, Jawa Timur, sudah ada petani yang bergabung dan dibina Pupuk Kaltim lewat program Makmur dan Agro Solution.
Baca juga: Manfaat Pupuk NPK Mutiara untuk Tanaman Padi dan Cara Menggunakannya
Iqbal, salah satu petani milenial asal Jember yang ikut bergabung, mengatakan program ini memberikan banyak manfaat kepada petani, khususnya petani milenial seperti dirinya.
“Program Makmur memberikan pendampingan intensif, mulai dari perawatan, panen, hingga pascapanen, terutama dalam hal penjualan," tutur Iqbal, Rabu (24/8/2022).
Melalui program ini, kata Iqbal, hasil panen bisa segera ditampung koperasi yang memberikan harga tidak di bawah harga pasar.
Baca juga: Pupuk Phonska: Kandungan, Karakteristik, dan Manfaatnya bagi Tanaman
Meski berdampak positif terhadap petani, pada pelaksanaannya, program ini masih menghadapi kendala.
Yusva menyebutkan banyak petani mitra yang gagal dalam BI Checking sehingga sulit mendapatkan permodalan.
Selain itu, masalah infrastruktur juga menjadi tantangan tersendiri dalam pelaksanaan program ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.