Seleksi tanaman dilakukan untuk memastikan bahwa bibit yang diperoleh sehat dan bebas serangan penyakit menular seperti layu cendawan, virus X, virus Y, leaf roll, dan virus S.
Bila terjadi serangan hama penyakit, perlu dilakukan pencabutan pada tanaman yang sakit, hal ini dimaksudkan agar tanaman sakit tidak menular pada tanaman lain.
Pencabutan ini biasanya dilakukan dua sampai tiga kali, yaitu pada umur 30, 45, dan 60 hari setelah tanam.
Baca juga: Masukkan 8 Bahan Ini ke Lubang Tanam Kentang agar Buahnya Besar
Seleksi dilakukan setelah umbi dipanen. Umbi kentang yang digunakan untuk bibit dipilih dari umbi yang sehat dan bentuknya normal.
Umbi yang sakit, cacat, bentuknya menyimpang harus dibuang.
Ini dilakukan untuk mengendalikan serangan penyakit. Caranya dengan memangkas seluruh bagian tanaman di atas tanah sebelum daun menguning, dan mematikan tanaman setelah umbi terbentuk seukuran bibit, yakni antara umur 60 sampai 80 hari.
Pemungutan umbi dilakukan setelah kulit umbi terbentuk sempurna dan tidak mudah lecet, yaitu pada umur 120 hari.
Baca juga: Tips Memperbanyak Anakan Padi agar Produksi Meningkat
Ini dilakukan untuk memperoleh umbi berukuran 30 sampai 80 cm (bibit) dalam jumlah yang banyak.
Dapat dilakukan dengan menggunakan bibit yang besar yakni antara 80 sampai120 gram, dan menggunakan jarak tanam rapat, yakni 20 x 80 cm, atau 25 x 80 cm, dengan jumlah tanaman 50.000 sampai 62.000 per hektar.