JAKARTA, KOMPAS.com - Jamur tiram merupakan salah satu komoditas pertanian yang menjanjikan. Budi daya jamur tiram relatif mudah sehingga membuat banyak orang tergiur membudidayakannya.
Usaha jamur ini terdiri atas pembibitan dan pembesaran. Namun, umumnya masyarakat lebih banyak bergerak di tahap pembesaran saja. Hal tersebut karena tahapan pembesaran relatif mudah dan tidak memerlukan alat atau keahlian khusus.
Dilansir dari buku Meraup Rupiah dari Teras Rumah, Senin (3/10/2022), berikut tata cara budi daya jamur tiram yang mudah dilakukan.
Baca juga: Cara Budidaya Jamur Tiram Pakai Serbuk Gergaji, Sederhana dan Mudah
Selain itu, Anda juga bisa membuat kumbung atau rumah untuk perbesaran jamur di lahan atau pekarangan rumah yang kosong. Yang terpenting, tempat budi daya jamur tiram harus memiliki intensitas cahaya, kelembapan, dan suhu optimal.
Sirkulasi udara dalam ruangan tersebut juga harus baik. Maka itu, menanam jamur dalam rumah sebaiknya ditempatkan pada ruangan yang memiliki jendela.
Baca juga: Manfaat Air Kelapa untuk Budidaya Jamur Tiram, Tingkatkan Produksi
Media tanam jamur tiram atau baglog biasanya terbuat dari serbuk kayu, substrat kayu, ampas tebu, atau sekam. Namun, umumnya petani jamur lebih sering menggunakan baglog dari serbuk kayu. Anda bisa membeli baglog siap pakai yang dijual di pasaran atau membuatnya sendiri.
Sama dengan media tanam, bibit jamur tiram juga bisa diperoleh dari dua cara, yaitu membuatnya sendiri maupun membeli bibit siap pakai.
Pada budi daya skala rumah tangga, sebaiknya gunakan bibit yang siap pakai karena lebih praktis dan kualitasnya terjamin.
Namun, jika ingin membuat bibit sendiri, Anda harus menyiapkan bibit semai yang diperoleh dari pembudidaya yang sudah ahli. Setelah itu, bibit disemai dalam baglog.
Baca juga: Mengenal Baglog Jamur Tiram dan Cara Membuatnya
Setelah bibit dan baglog tersedia, langkah berikutnya adalah budi daya jamur tiram dengan menanam bibit ke dalam baglog. Sebelum penanaman, pastikan baglog yang digunakan sudah steril.
Anda dapat melakukan sterilisasi dengan menyemprotkan alkohol dan memanaskan baglog di atas api. Saat penanaman, gunakanlah masker untuk mengurangi risiko kontaminasi.
Kemudian, buka sumbatan baglog dan taburkan bibit jamur tiram sebanyak satu sendok makan untuk baglog berukuran 20 x 30 cm. Tutup kembali baglog tersebut dengan sumbatan kapas dan ikan menggunakan cincin paralon atau potongan bambu.
Diamkan baglog dalam ruangan bersuhu 25-30 derajat Celsius selama tiga sampai empat minggu. Jika miselium atau benang berwarna putih mulai memenuhi baglog, buka sumbatan pada baglog.
Baca juga: Panduan Perawatan Budidaya Jamur saat Cuaca Panas
Setelah miselium tumbuh, baglog jamur tiram bisa disusun dalam rak pembesaran. Anda bisa meletakan baglog dengan cara berderet di rak, ditumpuk dalam satu deret rak, atau digantung secara bertumpuk.
Kegiatan pemeliharaan perlu dilakukan selama pembesaran jamur. Kegiatan pemeliharaan meliputi menjaga kelembapan, pH, suhu, intensitas cahaya, dan oksigen.
Sama dengan tanaman, budi daya jamur tiram juga tidak bisa lepas dari risiko serangan hama dan penyakit. Sebelum serangan muncul, sebaiknya perlu melakukan tindakan pencegahan seperti menjaga kondisi lingkungan.
Namun, jika sudah terlanjur terdapat serangan hama maupun penyakit, pengendalian bisa dilakukan sesuai dengan hama dan penyakit yang menyerang.
Jamur tiram bisa dipanen saat berumur lebih dari satu hari sejak tubuh buah tumbuh. Jamur tiram yang siap panen memiliki ciri seperti vagian tepi jamur meruncing, tapi belum mekar penuh, ukurannya sudah mulai besar, dan tidak mudah rusak.
Baca juga: 10 Jamur yang Banyak Dikonsumsi Masyarakat, Apa Saja?
Cara panennya adalah mencabut jamur sampai ke akarnya agar tidak ada bagian jamur yang tertinggal dalam baglog dan mengalami pembusukan. Panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari saat kondisi jamur masih segar.
Di dalam satu baglog, biasanya bisa dipanen sebanyak empat sampai enam kali. Setelah panen pertama, jamur akan tumbuh lagi dan bisa dipanen kembali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.