Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mudah Menanam Cabai Rawit agar Berbuah Lebat

Kompas.com - 06/10/2022, 16:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Berikut cara menanam cabai rawit agar berbuah lebat.

Ilustrasi menanam bibit, menanam benih cabai.SHUTTERSTOCK/MARCO DE BENEDICTIS Ilustrasi menanam bibit, menanam benih cabai.
1. Persiapan media tanam dan benih cabai

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menyiapkan tanah sebagai media tanam cabai rawit. Tanah yang sudah siap untuk ditanam cabai selanjutnya akan diberikan pupuk kandang sebagai langkah persiapan tanam cabai rawit.

Baca juga: Cara Membasmi Kutu Kebul Tanaman Cabai Pakai Esktrak Bawang Merah

Selanjutnya penyiapan benih cabai yang akan di tanam. Benih untuk penanaman cabai rawit bisa didapatkan dari cabai rawit utuh yang diambil bijinya.

Kemudian, biji cabai tersebut yang akan digunakan sebagai benih tanam.

2. Pembibitan cabai rawit

Tahap pertama dalam menanam cabai rawit adalah melakukan pembibitan. Dalam tahap ini bibit cabai dapat dipersiapkan di dalam polybag atau pot kecil.

Apabila menggunakan pot, maka dapat menyiapkan pot kecil dengan lubang drainase bagian bawah. Media tanam yang digunakan dalam pembibitan cabai rawit adalah tanah dengan campuran pupuk organik.

Baca juga: Cara Mencegah Penyakit Bulai Tanaman Cabai

Perbandingannya bisa berbeda-beda, sebagai contoh bisa menggunakan 70 persen pupuk organik dan 30 persen tanah pasir. Campuran ini kemudian dimasukkan ke dalam pot dan diratakan tanpa menghilangkan celah udara.

Media tanam dapat disiram dahulu dengan air, kemudian biji cabai dapat disebarkan secara merata ke pot tempat pembibitan. Setelah cabai disebarkan merata ke campuran tanah di pot, tutupi lagi biji cabai rawit dengan lapisan tanah campuran yang sama secara tipis.

Benih yang telah disebar dapat disiram kembali dan pot disimpan di tempat teduh sebagian atau di bawah jaring net maupun di bawah sinar matahari tidak langsung selama 8 sampai 12 hari. Biji cabai rawit akan mulai berkecambah setelah 8 sampai 12 hari.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau