Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya kontaminasi adalah dengan melakukan penjemuran serbuk gergaji sebagai media jamur tiram langsung di bawah terik matahari sekitar 6 jam sebelum dilakukan pencampuran dengan bahan baku yang lain.
Selain itu, pada saat melakukan mengomposan media tanam diusahakan agar airnya tidak berlebihan.
Sebab, ketika media terlalu lembap dapat memicu perkembangan mikroorganisme penghambat pertumbuhan jamur tiram.
Baca juga: 4 Tahapan Budidaya Jamur Merang, Bisa Dilakukan di Rumah
Faktor lain yang dapat menjadi penyebab ketidak berhasilan budidaya jamur tiram adalah komposisi media tanam yang kurang tepat sehingga nutrisi yang dibutuhkan jamur tiram tidak terpenuhi.
Ada beberapa komposisi media tanam yang diterapkan oleh penggiat budidaya jamur tiram. Media tanam yang digunakan pada umumnya adalah serbuk kayu, dedak padi atau bekatul, tepung jagung dan kapur pertanian.
Pertumbuhan dan perkembangan jamur sangat tergantung pada banyaknya nutrisi yang ada atau tersedia dalam media yang dapat diserap dan digunakan oleh jamur.
Dalam hal ini, dedak merupakan salah satu sumber nutrisi tersebut. Dedak memiliki fungsi yang penting dalam budidaya jamur. Dedak merupakan sumber nutrisi yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan jamur.
Baca juga: Mengenal Baglog Jamur Tiram dan Cara Membuatnya
Dedak ditambahkan untuk meningkatkan nutrisi media tanam, sebagai sumber karbohidrat, karbon dan nitrogen
Berikut beberapa komposisi yang dapat digunakan dalam budidaya jamur tiram, antara sebagai berikut.