PTT adalah pendekatan budidaya tanaman yang berdasarkan pada keseimbangan ekonomi dan ekologi. Tujuan utamanya adalah meraih keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan, antara proses alami dan teknologi, dengan selalu mengingat keberlanjutan dari budidaya cabai.
Baca juga: Cara Mengendalikan Lalat Buah Tanaman Cabai
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala pada budidaya tanaman cabai rawit yaitu dengan menerapkan teknologi budidaya rendah input kimia dan teknologi budidaya konservasi yang diimplementasikan pada PTT cabai rawit.
Pemupukan merupakan salah satu komponen teknologi yang sangat memengaruhi hasil bagi petani cabai. Dengan demikian, komponen pupuk ini harus benar-benar dipahami dan dilaksanakan dalam budidaya.
Pemupukan cabai rawit disesuaikan dengan kondisi lahan spesifik lokasi. Kebutuhan pupuk meliputi pupuk kandang sebanyak 10 sampai 30 ton per hektar, pupuk urea sebanyak 200 sampai 300 kg per hektar, pupuk SP-36 sebanyak 200 hingga 300 kg per hektar, dan pupuk KCl sebanyak 150 sampai 250 kg per hektar.
Pemberian pupuk kandang dan kapur dolomit dapat dilakukan saat pembuatan bedengan. Khusus untuk pupuk kandang, jika dikonversikan pertanaman mendapatkan 0,5 hingga 1,5 kg per tanaman dengan asumsi populasi tanaman 20.000 per hektar.
Baca juga: Cara Membasmi Kutu Kebul Tanaman Cabai Pakai Esktrak Bawang Merah