Jenis jamur kuping yang paling memiliki nilai bisnis yang tinggi adalah yang memiliki warna coklat pada bagian atas tubuh buah dan warna hitam pada bagian bawah tubuh buah, serta ukuran tubuh buah kecil.
Jamur kuping adalah salah satu jamur pangan yang umum dikeringkan terlebih dahulu, kemudian direndam dengan air dalam waktu relatif singkat sehingga jamur ini akan kembali seperti bentuk dan ukuran segarnya.
Baca juga: Kenali, 4 Faktor yang Pengaruhi Pertumbuhan Jamur Tiram
Cara reproduksi vegetatif dari jamur kuping adalah dengan membentuk tunas, dengan konidia, dan fragmentasi miselium. Adapun reproduksi generatif jamur kuping adalah dengan menggunakan alat yang disebut basidium.
Basidium berkumpul dalam badan yang disebut basidiokarp, yang selanjutnya menghasilkan spora yang disebut basidiospora.
Siklus hidup jamur kuping hampir serupa dengan siklus hidup pada pada jamur tiram dan shiitake, yaitu tubuh buah yang sudah tua akan menghasilkan spora yang berbentuk kecil, ringan, dan jumlahnya banyak.
Apabila spora tersebut jatuh pada kondisi dan tempat yang sesuai dengan persyaratan hidupnya (misalnya di kayu mati atau bahan yang mengandung selulosa dan dalam kondisi yang lembap) maka spora tersebut akan berkecambah dan membentuk miselium melalui beberapa fase.
Baca juga: Tahapan Budidaya Jamur Tiram di Rumah, Mudah dan Menguntungkan
Pada fase pertama, miselium primer yang tumbuh akan terus menjadi banyak dan meluas. Selanjutnya akan berkembang menjadi miselium sekunder yang membentuk primordial (penebalan miselium pada bagian permukaan miselium sekunder dengan diameter sekitar 0,1 cm).
Dari primordial akan tumbuh dan terbentuk kuncup tubuh buah (pada tingkat awal) yang semakin lama akan semakin membesar (kurang lebih 3 hingga 5 hari).
Kemudian, dari primordial akan tumbuh tubuh buah jamur yang bentuknya lebar, yang pada saat tua dapat dipanen.