JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu masalah yang dihadapi dalam budidaya tanaman padi adalah kondisi tanaman rebah. Tanaman padi rebah sebelum panen merupakan salah satu penyebab hilangnya hasil serta mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (14/10/2022), tanaman padi yang rebah akan mengalami kerusakan pada batang dan kerontokan bulir gabah.
Apabila terjadi pada tanaman padi yang baru saja berbulir, maka akan mengakibatkan perkembangan bulir yang tidak maksimal karena transfer unsur hara tidak sempurna.
Baca juga: Keunggulan dan Kekurangan Alat Tanam Padi Transplanter
Kasus tanaman padi rebah seringkali terjadi menjelang panen terlebih pada musim hujan.
Rebah pada tanaman padi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain faktor alam seperti angin kencang dan hujan lebat, benih yang digunakan, serangan hama penyakit dan faktor pemupukan.
Berikut ini beberapa penyebab tanaman padi rebah atau roboh.
Angin kencang yang menerpa tanaman padi menyebabkan tanaman padi roboh terutama pada tanaman padi dari varietas dengan batang yang tinggi.
Baca juga: Cara Mengendalikan Hama Walang Sangit pada Tanaman Padi
Hujan deras juga menyebabkab tanaman padi rebah. Air hujan menyebabkan beban batang tanaman padi lebih berat, sehingga roboh karena tidak kuat menopang daun dan bulir yang basah.
Varietas padi dengan batang yang tinggi lebih rawan rebah terutama pada musim hujan. Oleh karena itu, pada saat musim hujan disarankan menggunakan varietas yang memiliki batang tidak terlalu tinggi.