Selain fosfor, unsur lainnya yang dominan dalam pembentukan buah cabai adalah potasium atau dikenal juga kalium. Tanaman cabai cukup banyak melahap kalium, terutama pada saat buah cabai sedang membesar.
Gejala defisiensi atau kekurangan hara kalium dimulai pada daun yang lebih tua dan merambat ke daun muda. Daun seperti terbakar di bagian tepinya disertai mengelinting.
Baca juga: Panduan Pupuk Tanaman Cabai Rawit agar Subur dan Berbuah Lebat
Kurangnya kalium dapat menyebabkan kematangan yang tidak merata pada buah cabai. Pertumbuhan tanaman juga terhambat dan produksi buah kurang.
Ada ratusan hormon atau zat pengatur tumbuh (ZPT) untuk tumbuhan, baik yang dihasilkan alami oleh tumbuhan sendiri maupun yang dihasilkan oleh organisme non-tumbuhan, atau yang dibuat secara sintetis oleh manusia.
Salah satu hormon ada yang berperan mendorong produksi bunga dan buah, misalnya giberelin.
Di alam, terdapat berbagai jenis mikroorganisme penyubur tanah, seperti Azotobacter sp., Rhizobium, Penicillium, Bacillus, dan lainnya. Mikroba ini menyuburkan tanah dengan cara mengaktifkan potensi-potensi mineral tanah yang tersembunyi dan tidak berfungsi.
Baca juga: Cara Mudah Menanam Cabai Rawit agar Berbuah Lebat
Mereka bekerja dengan caranya sendiri dan bisa mengembalikan kondisi tanah dalam waktu yang relatif singkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.