Gemburkan tanah dan bersihkan dari tanaman liar atau gulma serta bebatuan. Buat lubang tanam 50 x 50 x 50 cm, pisahkan tanah bagian atas dengan bagian bawah.
Campurkan pupuk kandang atau humus atau kompos dengan tanah bagian atas, perbandingan seimbang. Benamkan kapur dolomit ke dalam lubang tanam untuk menyeimbangkan pH tanah dan biarkan beberapa hari sampai meresap.
Apabila kapur sudah meresap dan bibit sudah siap, tutup lubang dengan lapisan tanah bagian bawah.
Baca juga: Cara Menanam Alpukat agar Cepat Berbuah
Pemilihan bibit yang terbaik berasal dari sambung pucuk dan okulasi, terutama apabila Anda hendak menanam di pot. Syarat bibit yang baik tampak secara fisik sehat, batangnya kokoh dan lurus, daunnya hijau segar dan rimbun, bebas dari hama dan penyakit.
Letakkan bibit yang telah diseleksi tepat di tengah lubang dengan posisi tegak. Timbun dengan lapisan tanah bagian atas yang sudah dicampuri pupuk kandang atau humus atau kompos.
Padatkan agar bibit tidak roboh. Sirami secukupnya hingga tanah basah.
Setelah mencapai enam bulan sampai tujuh bulan, bibit tanaman alpukat aligator sudah bisa dipindahkan ke lahan pekarangan. Setelah dipindah tanam, perawatannya bakal lebih mudah dan tidak seintensif waktu pembibitan.
Baca juga: Cara Menanam Alpukat Wina, Varietas Lokal Kualitas Unggul
Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam perawatan alpukat aligator, yakni pemupukan, penyiraman, dan pengendalian hama penyakit.
Pemupukan harus dilakukan rutin, setiap dua minggu sekali. Sebab, tanaman alpukat aligator adalah tanaman buah yang butuh lebih banyak nutrisi dibanding tanaman bunga atau daun.