Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Cara Menanam Padi Metode SRI

Kompas.com - 29/10/2022, 11:36 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Penanaman padi

Penanaman metode SRI dilakukan saat kondisi air menggenang. Cara menanam padi metode SRI yaitu dengan meletakkan bibit padi yang berumur 7-15 hari pada lubang tanam.

Lubang tanam dibuat dengan jarak 25 x 25 cm, 30 x 30 cm, 35 x 35 cm, atau lebih jarang lagi agar pertumbuhan dan perkembangan akar dan anakan lebih produktif. Setelah penanaman, lakukan penggenangan 1-2 cm selama 1 jam kemudian keringkan.

Pemupukan

Tanaman padi yang ditanam dengan sistem SRI harus diberi pupuk agar pertumbuhan dan produktivitasnya maksimal. Jenis pupuk yang diberikan yaitu pemupukan dasar, pemupukan susulan pertama, pemupukan susulan kedua, dan pemupukan susulan ketiga.

Baca juga: Jangan Asal, Ini Cara Tepat Memupuk Tanaman Padi

Ilustrasi tanaman padi. FREEPIK/4045 Ilustrasi tanaman padi.

Pemupukan dasar diberikan sebelum penanaman sebanyak 2-10 ton kompos/ pupuk kandang/ bokashi. Sedangkan pemupukan susulan pertama diberikan saat tanaman berumur 7-15 hari setelah tanam (HST) dengan jenis pupuk yang diberikan Urea 125 kg/ha dan SP-36 100 kg/ha.

Pemupukan susulan kedua diberikan ketika tanaman berumur 25-30 HST dengan jenis pupuk yang diberikan Urea 125 kg/ha. Sementara itu, pemupukan susulan ketiga diberikan pupuk ZA dengan dosis 100 kg/ha.

Penyiangan

Penyiangan merupakan kegiatan membersihkan gulma yang tumbuh di area budidaya padi. Penyiangan dilakukan sebanyak 3 kali atau lebih atau sesuai dengan populasi gulma di area tersebut.

Baca juga: Hama yang Menyerang Padi Saat Fase Vegetatif dan Generatif, Apa Saja?

Pengairan

Pemberian air dilakukan dengan cara terputus-putus dengan ketinggian air maksimal 3 cm dari permukaan sawah. Pemberian air paling baik yaitu dengan macak-macak atau sekitar 0,5 cm.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau