Penanaman metode SRI dilakukan saat kondisi air menggenang. Cara menanam padi metode SRI yaitu dengan meletakkan bibit padi yang berumur 7-15 hari pada lubang tanam.
Lubang tanam dibuat dengan jarak 25 x 25 cm, 30 x 30 cm, 35 x 35 cm, atau lebih jarang lagi agar pertumbuhan dan perkembangan akar dan anakan lebih produktif. Setelah penanaman, lakukan penggenangan 1-2 cm selama 1 jam kemudian keringkan.
Tanaman padi yang ditanam dengan sistem SRI harus diberi pupuk agar pertumbuhan dan produktivitasnya maksimal. Jenis pupuk yang diberikan yaitu pemupukan dasar, pemupukan susulan pertama, pemupukan susulan kedua, dan pemupukan susulan ketiga.
Baca juga: Jangan Asal, Ini Cara Tepat Memupuk Tanaman Padi
Pemupukan dasar diberikan sebelum penanaman sebanyak 2-10 ton kompos/ pupuk kandang/ bokashi. Sedangkan pemupukan susulan pertama diberikan saat tanaman berumur 7-15 hari setelah tanam (HST) dengan jenis pupuk yang diberikan Urea 125 kg/ha dan SP-36 100 kg/ha.
Pemupukan susulan kedua diberikan ketika tanaman berumur 25-30 HST dengan jenis pupuk yang diberikan Urea 125 kg/ha. Sementara itu, pemupukan susulan ketiga diberikan pupuk ZA dengan dosis 100 kg/ha.
Penyiangan merupakan kegiatan membersihkan gulma yang tumbuh di area budidaya padi. Penyiangan dilakukan sebanyak 3 kali atau lebih atau sesuai dengan populasi gulma di area tersebut.
Baca juga: Hama yang Menyerang Padi Saat Fase Vegetatif dan Generatif, Apa Saja?
Pemberian air dilakukan dengan cara terputus-putus dengan ketinggian air maksimal 3 cm dari permukaan sawah. Pemberian air paling baik yaitu dengan macak-macak atau sekitar 0,5 cm.