Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Cara Menanam Padi Metode SRI

Kompas.com - 29 Oktober 2022, 11:36 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - System of Rice Intensification atau SRI adalah sistem budidaya padi yang intensif dan efisien. Teknik budidaya ini mengandalkan pengelolaan tanaman, biologi tanah, tata air, dan pemupukan yang terpadu.

Dilansir Cybext Kementerian Pertanian, Sabtu (29/10/2022), cara menanam padi metode SRI memiliki sejumlah kelebihan, antara lain; hemat air, hemat biaya, dan hemat waktu. Adapun cara menanam padi dengan teknik SRI, seperti berikut:

Pengolahan lahan

Tanah yang akan digunakan untuk menanam padi dengan sistem SRI harus diolah terlebih dahulu. Tanah digemburkan dengan garu hingga strukturnya lumpur sempurna.

Baca juga: Pedoman Budidaya Tanaman Padi yang Benar agar Hasilnya Melimpah

Saat pembajakan, sebaiknya berikan pupuk kandang agar untuk hara tersedia untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Setelah itu, buat parit di sekeliling petakan agar drainase lancar.

Ilustrasi persemaian padiPixabay/rajeshkhamari635 Ilustrasi persemaian padi

Persemaian tanaman

Sebelum ditanam, benih padi harus disemai terlebih dahulu. Dalam sistem budidaya padi teknik SRI, persemaian tidak harus dilakukan di sawah.

Anda juga bisa menyemai dalam baki plastik. Cara penyemaiannya, seperti berikut:

Baca juga: 3 Langkah Menyemai Padi Saat Musim Hujan

  1. Siapkan media semai dari campuran tanah, pupuk kandang, dan arang sekam dengan perbandingan 2:1:1 dan siram sampai lembap.
  2. Setelah itu, masukan media semai ke baki dan taburkan benih ke baki.
  3. Lalu, tutup dengan jerami atau kompos dan siram sampai lembap.
  4. Lakukan pengecekan secara berkala, kemudian pindahkan bibit padi setelah berumur 7-12 hari setelah semai.

Penanaman padi

Penanaman metode SRI dilakukan saat kondisi air menggenang. Cara menanam padi metode SRI yaitu dengan meletakkan bibit padi yang berumur 7-15 hari pada lubang tanam.

Lubang tanam dibuat dengan jarak 25 x 25 cm, 30 x 30 cm, 35 x 35 cm, atau lebih jarang lagi agar pertumbuhan dan perkembangan akar dan anakan lebih produktif. Setelah penanaman, lakukan penggenangan 1-2 cm selama 1 jam kemudian keringkan.

Pemupukan

Tanaman padi yang ditanam dengan sistem SRI harus diberi pupuk agar pertumbuhan dan produktivitasnya maksimal. Jenis pupuk yang diberikan yaitu pemupukan dasar, pemupukan susulan pertama, pemupukan susulan kedua, dan pemupukan susulan ketiga.

Baca juga: Jangan Asal, Ini Cara Tepat Memupuk Tanaman Padi

Ilustrasi tanaman padi. FREEPIK/4045 Ilustrasi tanaman padi.

Pemupukan dasar diberikan sebelum penanaman sebanyak 2-10 ton kompos/ pupuk kandang/ bokashi. Sedangkan pemupukan susulan pertama diberikan saat tanaman berumur 7-15 hari setelah tanam (HST) dengan jenis pupuk yang diberikan Urea 125 kg/ha dan SP-36 100 kg/ha.

Pemupukan susulan kedua diberikan ketika tanaman berumur 25-30 HST dengan jenis pupuk yang diberikan Urea 125 kg/ha. Sementara itu, pemupukan susulan ketiga diberikan pupuk ZA dengan dosis 100 kg/ha.

Penyiangan

Penyiangan merupakan kegiatan membersihkan gulma yang tumbuh di area budidaya padi. Penyiangan dilakukan sebanyak 3 kali atau lebih atau sesuai dengan populasi gulma di area tersebut.

Baca juga: Hama yang Menyerang Padi Saat Fase Vegetatif dan Generatif, Apa Saja?

Pengairan

Pemberian air dilakukan dengan cara terputus-putus dengan ketinggian air maksimal 3 cm dari permukaan sawah. Pemberian air paling baik yaitu dengan macak-macak atau sekitar 0,5 cm.

Ilustrasi tanaman padiShutterstock/su prasert Ilustrasi tanaman padi

Meskipun demikian, dalam periode tertentu, petakan sawah harus dikeringkan hingga tanahnya pecah-pecah. Pada masa pertumbuhan, upayakan tanah dalam kondisi lembap.

Saat penyiangan, tanah juga bisa digenangi air setinggi 1-3 cm. di fase pembuahan, tanah sebaiknya digenangi 1-3 cm. Sedangkan pada fase pemasakan buah, tanah harus dikeringkan.

Pengendalian organisme pengganggu tanaman

Untuk mengendalikan hama dan penyakit bisa dilakukan dengan cara menggunakan benih sehat, menanam padi serentak, dan menggunakan pestisida apabila serangannya sudah parah.

Baca juga: Gejala Penyakit Kresek pada Padi dan Cara Mengendalikannya

Pemanenan

Pemanenan dilakukan saat padi mulai menguning dan seluruh burlit sudah masak. Cara menanam padi metode SRI diketahui memiliki masa panen lebih awal dibandingkan teknik budidaya padi lainnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau