Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Kakao yang Benar agar Hasilnya Menguntungkan

Kompas.com - 02/11/2022, 18:15 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

Pemilihan bibit

Pemilihan bibit merupakan salah satu faktor kunci dalam budidaya kakao. Bibit yang digunakan harus bibit unggul yang jelas varietas dan asal usul tanaman induknya.

Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan, perkembangan, dan hasil buah dari tanaman kakao. Belilah bibit yang bersertifikat di tempat yang sudah terpercaya.

Baca juga: Syarat Tumbuh Tanaman Lontar yang Perlu Diketahui

Penanaman

Cara menanam kakao sangat mudah, setelah persiapan lahan selesai dan bibit unggul sudah didapatkan, sekarang waktunya menanam kakao. Simak langkah-langkah cara menanam kakao di bawah ini:

Ilustrasi buah kakao Sugeng Handoko Ilustrasi buah kakao

  1. Robek plastik polybag pada bibit kakao.
  2. Masukan bibit kakao ke dalam lubang tanam yang sudah disiapkan.
  3. Tutup lubang tersebut dengan tanah sampai pangkal batang.
  4. Siram tanaman kakao dan lakukan pemeliharaan secara rutin.

Pemeliharaan

Tanaman kakao akan tumbuh, berkembang dan menghasilkan buah yang banyak, apabila dipelihara dengan baik. Berikut ini pemeliharaan tanaman kakao yang perlu Anda lakukan:

Baca juga: Pedoman Menanam Kelapa Genjah yang Benar

  • Pemupukan.
  • Pembersihan gulma.
  • Penyiraman.
  • Penyulaman.
  • Pemangkasan.
  • Pengendalian hama dan penyakit.

Panen

Tanaman kakao mulai berbuah pada umur 2 sampai 3 tahun. Dari awal munculnya bunga sampai menjadi buah kakao, membutuhkan waktu 5 sampai 6 bulan. Cara panenan kakao cukup mudah, cukup tarik atau potong tangkai yang menempel pada batang.

Itulah cara menanam kakao dengan baik dan benar. Lakukan langkah-langkah di atas dengan benar, agar kakao yang ditanam menghasilkan buah yang melimpah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau