JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk menghasilkan pohon mangga dan buah mangga yang berkualitas, maka harus dipilih dari bibit yang berkualitas.
Bibit mangga dapat diperoleh dari perbanyakan generatif menggunakan biji dan vegetatif menggunakan okulasi, cangkok dan lain-lain.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian, Minggu (13/11/2022), perbanyakan generatif pada tanaman mangga biasanya hanya digunakan untuk batang bawah pada proses perbanyakan tanaman secara vegetatif, seperti sambung pucuk atau grafting dan okulasi atau tempel mata tunas.
Baca juga: Cara Memperbanyak Buah Mangga dengan Mudah
Pasalnya, jika digunakan untuk bibit secara langsung tanpa grafting dan okulasi, terdapat beberapa kekurangan, antara lain waktu berbuah yang cukup lama, kualitas dan kuantitas buah yang tidak sama atau menyimpang dengan tanaman induk, pohon tumbuh tinggi, dan sebagainya.
Ini berbeda dengan bibit yang dihasilkan dari perbanyakan tanaman secara vegetatif, di mana waktu berbuah lebih cepat, memiliki sifat yang sama dengan induknya dan ketinggian tanaman dapat dibuat sesuai keinginan.
Okulasi adalah menggabungkan dua bagian tanaman (organ dan jaringannya) yang masih hidup sedemikian rupa.
Dengan demikian, keduanya dapat bergabung menjadi satu tanaman yang utuh yang memiliki sifat kombinasi antara dua organ atau jaringan yang digabungkan tersebut.
Baca juga: Cara Merawat Pohon Mangga agar Berbuah Lebat
Dua bagian tanaman yang disatukan pada umumnya adalah batang bawah dan batang atas. Bagian batang bawah yang memiliki perakaran dan menerima sambungan disebut dengan rootstock, understock, ataupun stock.
Bagian atas yang digunakan untuk menyambung disebut dengan scion. Scion dapat berupa potongan batang atas atau entres (cutting), juga dapat berupa mata tunas tanaman. Jika scion yang digunakan adalah cutting, maka disebut grafting.
Akan tetapi, jika scion yang digunakan adalah mata tunas, maka disebut dengan penempelan, budding, atau okulasi.
Okulasi selain digunakan untuk perbanyakan tanaman menggunakan bibit dari biji yang masih kecil, dapat pula diterapkan pada tanaman mangga yang sudah besar.
Baca juga: Cara Sambung Pucuk Mangga agar Hasilkan Bibit Unggul
Dalam pembuatan bibit mangga melalui okulasi ada dua bagian penting yang harus siap dalam waktu bersamaan, bagian yang pertama adalah batang bawah yang bertugas untuk bertanggung jawab dalam sistem perakaran.
Adapun yang kedua adalah mata tunas untuk bakal batang atas yang didapatkan dari pohon induk untuk kemudian ditempelkan ke batang bawah.
Batang bawah yang digunakan untuk okulasi adalah bibit tanaman mangga yang berasal dari persemaian biji yang berumur tiga sampai empat bulan. Usahakan diameter batangnya sudah sebesar pensil atau jari dan telah memiliki kayu agar kulit batangnya dapat disayat.
Bibit untuk batang bawah ini dapat diperoleh dari persemaian biji pada polybag atau juga yang langsung ditanam pada lahan.
Baca juga: Simak, Cara Mengatasi Buah Mangga yang Pecah di Pohon
Pohon induk yang akan diambil mata tunasnya harus berasal dari varietas unggul, produktif, sehat, serta terbebas dari serangan hama dan penyakit.
Karena yang digunakan adalah mata tunas maka perbanyakan tanaman menggunakan metode okulasi ini lebih menghemat dalam menggunakan entres.
Gunakan pisau okulasi, cutter atau silet yang tajam dan steril. Siapkan pula plastik PE, grafting tape, atau juga bisa menggunakan plastik es lilin.
Siapkan entres yang akan diambil mata tunasnya. Pilih entres yang sudah muncul mata tunasnya, mata tunas biasanya berada pada ketiak daun.
Baca juga: Cara Mengatasi Hama Codot pada Tanaman Mangga
Pangkas daunnya, akan tetapi sisakan sedikit batang daunnya untuk melindungi tunas agar nanti saat diikat tunas tersebut tidak patah.
Sayat batang bawah sepanjang 2 sampai 3 cm, sekitar 20 cm dari pangkal batang. Usahakan hanya kulitnya yang tersayat.
Potong kulit sayatan, namun sisakan sedikit kulit sayatan yang fungsinya untuk menutup tempelan nantinya.
Ambil mata tunas dengan cara menyayat entres di bawah bagian tumbuhnya tunas. Tunas tumbuh di ketiak daun.
Baca juga: Cara Mengendalikan Hama Lalat Buah yang Sering Menyerang Pohon Mangga
Buang kayu yang ikut tersayat, karena yang akan digunakan hanya kulitnya. Lakukan dengan hati-hati, bagian sayatan jangan sampai tersentuh tangan.Rapikan bagian kulit agar mata tunas dapat menempel sempurna.
Tempelkan mata tunas pada batang bawah yang telah disayat sebelumnya, potong jika masih terlalu panjang.
Ikat mata tunas menggunakan plastik PE, grafting tape, atau bisa juga menggunakan plastik es lilin, pengikatan dilakukan dari bawah ke atas. Ikat bagian atasnya agar saat hujan air tidak masuk.
Setelah berumur satu bulan hingga 40 hari sejak okulasi, pangkas batang di atas tempelan mata tunas, berjarak sekitar 10 cm dari mata tunas, yang berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan tunas. Plastik pengikat juga sudah bisa dibuka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.