JAKARTA, KOMPAS.com - Caisim atau sawi hijau adalah salah satu tanaman sayuran daun yang populer di masyarakat. Caisim banyak dikonsumsi sebagai pelengkap hidangan bakso dan mie ayam, hingga ditumis dan dijadikan sup.
Budidaya caisim organik dapat menjadi pilihan sehat, karena tidak menggunakan pupuk maupun pestisida kimia.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (16/11/2022), berikut cara budidaya caisim organik.
Baca juga: Gampang, Begini Budidaya Tomat Organik di Rumah
Benih caisim diperbanyak dengan membiarkan tanaman hingga berbunga dan menghaislkan biji. Untuk sampai berbunga, tanaman harus dibiarkan hingga lebih dari 70 hari.
Setelah itu, biji caisim bisa dipanen. Setelah biji dipanen, segera keringkan dengan menjemurnya.
Apabila matahari bersinar terik, cara menyimpan benih yang baik dan murah adalah dengan menyimpannya dalam botol kaca. Sebelumnya sterilkan botol kaca dari jamur dan bakteri lain dengan cara direbus.
Dinginkan botol hingga benar-benar kering. Kmeudian masukkan biji caisim kedalam botol hingga leher botol. Setelah itu tutup botol dengan abu halus.
Baca juga: Cara Budidaya Bayam Organik, Bisa Panen dalam 20 Hari
Abu ini berfungsi untuk menyerap uap air sehingga kelembaban bisa dipertahankan pada tingkat yang rendah. Selain itu, tutup abu juga masih memungkinkan biji caisim untuk bernapas, atau memungkinkan adanya pertukaran udara.
Sebelum ditanam secara massal, sebaiknya benih caisim disemaikan terebih dahulu. Cara menyemainya adalah dengan merendam benih dalam air selama sekitar 2 jam.