Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Budidaya Caisim Organik, Pilihan Sehat Tanpa Pupuk Kimia

Kompas.com - 16/11/2022, 14:18 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi tanaman caisim, menanam caisim. SHUTTERSTOCK/LZF Ilustrasi tanaman caisim, menanam caisim.

Penyiangan gulma diperlukan pada usia tanaman satu minggu sejak dipindahkan. Caisim termasuk sayuran daun yang digemari terutama bila ditanam di dataran rendah.

Baca juga: Begini Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Air Cucian Beras

Hama yang sering menyerang adalah sejenis kutu dan walang sangit yang bisanya menyebabkan daun caisim bolong-bolong.

Selain kedua hama tersebut, beberapa hama dan penyakit lain diantaranya ulat dan cacing bulu, bercak daun, busuk basah, penyakit embun tepung, penyakit rebah semai, busuk daun, busuk akar, dan virus mosaik.

Penanganan lainnya yakni dengan melakukan penyiraman teratur supaya telur kutu ataupun walang sangit yang menempel bisa terhanyutkan oleh air. Pengendalian hama dan penyakit yang paling penting adalah menjaga supaya tanaman sehat dan tidak kekurangan makanan.

Pasalnya, jika badan tanaman tersebut sehat maka hama atau penyakitpun tidak akan bisa menginvasi ataupun menginfeksi.

Baca juga: Cara Menanam Tanaman Sayur Organik agar Hasil Panennya Berkualitas

Membuat budidaya tanaman sehat kuncinya adalah dengan menyediakan banyak bahan organik di dalam tanah.

4. Panen dan pascapanen

Budidaya caisim bisa dipanen setelah 20 hari bibit dipindahkan dari tempat penyemaian atau 40 hari dari awal. Dalam sekali panen budidaya caisim organik bisa menghasilkan 20 ton per hektar.

Caisim dipanen dengan cara dicabut. Kemudian cuci dan bersihkan bagian akarnya dari tanah atau lumpur.

Setelah dipanen, biasanya caisim disortir dengan cara mencabuti bagian daun yang rusak. Kemudian caisim diikat bagian akarnya, dan digabungkan dengan yang lain lalu diikat dengan tali bambu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com