JAKARTA, KOMPAS.com - Sawi putih termasuk tanaman sayuran cruciferae atau kubis-kubisan, yang memiliki ciri daun dan bunga yang berbentuk vas kembang. Cruciferae berbunga sempurna dengan enam benang sari yang terdapat dalam dua lingkaran.
Empat benang sari dalam lingkaran dalam, sisanya dalam lingkaran luar. Sayuran Cruciferae atau Brassicaceae meliputi beberapa genus, antara lain kubis (kol), sawi putih, sawi, dan lobak.
Berikut cara budidaya sawi putih di lahan pertanian maupun di pekarangan rumah, seperti dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (16/11/2022).
Baca juga: Simak, Cara Menanam Sawi Putih agar Panennya Melimpah
Daerah yang cocok untuk menanam sawi putih yaitu tipe tanah lempung sampai lempung berpasir, gembur, dwn mengandung bahan organik. Adapun pH tanah optimal adalah 6,0 hingga 6,8.
Ketinggian tempat penanaman yang ideal adalah antara 600 hingga 1.500 mdpl. Persyaratan lain adalah lokasi terbuka dan memperoleh sinar matahari langsung serta drainase air lancar.
Sawi putih jarang ditanam di daerah dataran rendah karena tidak mau membentuk krop. Kalaupun membentuk krop, maka ukurannya kecil sekali atau keropos.
Waktu tanam sawi putih yang baik adalah menjelang akhir musim hujan (Maret) atau awal musim hujan (Oktober) karena tanaman agak tahan terhadap hujan. Akan tetapi, perawatan tanaman pada musim hujan akan lebih berat daripada musim kemarau karena serangan ulat daun.
Baca juga: Gampang, Begini Cara Menanam Sawi di Polybag
Tanam bibit di lahan (transplanting) setelah berdaun sejati dua lembar, yakni umur 18 sampai 20 hari.
Jarak tanam adalah 50 x 60cm, lubang tanam dibuat sesuai jarak tanam sedalam cangkul atau dengan ukuran 30 x 30 x 30cm.
Berikut beberapa pemeliharaan tanaman sawi putih yang perlu dilakukan.
Pada fase awal pertumbuhan, dilakukan satu hingga dua kali sehari terutama pada musim kemarau dan berangsur-angsur dikurangi. Waktu penyiraman pagi atau sore hari dengan gembor atau selang.
Baca juga: Cara Budidaya Caisim Organik, Pilihan Sehat Tanpa Pupuk Kimia
Dilakukan dua kali pada umur dua dan empat minggu. Cara pemberian pada larikan atau melingkari tajuk tanam sejauh 15 sampai 20 cm sedalam 10 sampai 15 cm, kemudian ditutup tanah.
Penjarangan hanya dilakukan sekali saat penyemaian, yaitu saat berumur 10 sampai 15 hari. Penyulaman hampir tidak dilakukan karena umur tanaman yang pendek, yakni dua sampai tiga bulan.
Jika ada tanaman yang mati, segera ganti dengan bibit yang baru.
Dilakukan satu hingga dua kali sebelum pemupukan dan sama dengan penggemburan tanah pada waktu tanam berumur dua dan empat minggu. Lakukan dengan hati-hati karena dapat merusak sistem perakaran tanaman.
Baca juga: Budidaya Tanaman Nanas yang Benar supaya Panennya Melimpah
Dilakukan sebelum hama menyerang tanaman atau rutin satu hingga dua minggu sekali dengan ringan. Jenis dan dosis pestisida yang digunakan tergantung dengan hama yang dikendalikan dan tingkat populasi hama tersebut.
OPT yang bisa menyerang di antaranya ulat daun yang dapat dikendalikan dengan menjaga kebersihan dan dimusnahkan secara langsung.
Ciri sawi yang siap panen adalah krop berukuran besar dan kompak, umur panen 25 hingga 65 hari. Cara panen dengan memotong bagian batang diatas tanah dengan pisau tajam.
Tanaman yang baik dan tidak terserang hama dan penyakit, berproduksi 2 sampai 3 kg per tanaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.