Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Budidaya Sawi Putih, Bisa Panen dalam 25 Hari

Kompas.com - 16 November 2022, 18:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sawi putih termasuk tanaman sayuran cruciferae atau kubis-kubisan, yang memiliki ciri daun dan bunga yang berbentuk vas kembang. Cruciferae berbunga sempurna dengan enam benang sari yang terdapat dalam dua lingkaran.

Empat benang sari dalam lingkaran dalam, sisanya dalam lingkaran luar. Sayuran Cruciferae atau Brassicaceae meliputi beberapa genus, antara lain kubis (kol), sawi putih, sawi, dan lobak.

Berikut cara budidaya sawi putih di lahan pertanian maupun di pekarangan rumah, seperti dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (16/11/2022).

Baca juga: Simak, Cara Menanam Sawi Putih agar Panennya Melimpah

Ilustrasi sawi putihfreepik/mrsiraphol Ilustrasi sawi putih

1. Syarat tumbuh

Daerah yang cocok untuk menanam sawi putih yaitu tipe tanah lempung sampai lempung berpasir, gembur, dwn mengandung bahan organik. Adapun pH tanah optimal adalah 6,0 hingga 6,8.

Ketinggian tempat penanaman yang ideal adalah antara 600 hingga 1.500 mdpl. Persyaratan lain adalah lokasi terbuka dan memperoleh sinar matahari langsung serta drainase air lancar.

Sawi putih jarang ditanam di daerah dataran rendah karena tidak mau membentuk krop. Kalaupun membentuk krop, maka ukurannya kecil sekali atau keropos.

Waktu tanam sawi putih yang baik adalah menjelang akhir musim hujan (Maret) atau awal musim hujan (Oktober) karena tanaman agak tahan terhadap hujan. Akan tetapi, perawatan tanaman pada musim hujan akan lebih berat daripada musim kemarau karena serangan ulat daun.

Baca juga: Gampang, Begini Cara Menanam Sawi di Polybag

2. Penanaman

Tanam bibit di lahan (transplanting) setelah berdaun sejati dua lembar, yakni umur 18 sampai 20 hari.

Jarak tanam adalah 50 x 60cm, lubang tanam dibuat sesuai jarak tanam sedalam cangkul atau dengan ukuran 30 x 30 x 30cm.

Ilustrasi sawi putih. WIKIMEDIA COMMONS/SOUS CHEF Ilustrasi sawi putih.

3. Pemeliharaan

Berikut beberapa pemeliharaan tanaman sawi putih yang perlu dilakukan.

Pengairan

Pada fase awal pertumbuhan, dilakukan satu hingga dua kali sehari terutama pada musim kemarau dan berangsur-angsur dikurangi. Waktu penyiraman pagi atau sore hari dengan gembor atau selang.

Baca juga: Cara Budidaya Caisim Organik, Pilihan Sehat Tanpa Pupuk Kimia

Pemupukan susulan

Dilakukan dua kali pada umur dua dan empat minggu. Cara pemberian pada larikan atau melingkari tajuk tanam sejauh 15 sampai 20 cm sedalam 10 sampai 15 cm, kemudian ditutup tanah.

Penjarangan dan penyulaman

Penjarangan hanya dilakukan sekali saat penyemaian, yaitu saat berumur 10 sampai 15 hari. Penyulaman hampir tidak dilakukan karena umur tanaman yang pendek, yakni dua sampai tiga bulan.

Jika ada tanaman yang mati, segera ganti dengan bibit yang baru.

Penyiangan

Dilakukan satu hingga dua kali sebelum pemupukan dan sama dengan penggemburan tanah pada waktu tanam berumur dua dan empat minggu. Lakukan dengan hati-hati karena dapat merusak sistem perakaran tanaman.

Baca juga: Budidaya Tanaman Nanas yang Benar supaya Panennya Melimpah

Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT)

Dilakukan sebelum hama menyerang tanaman atau rutin satu hingga dua minggu sekali dengan ringan. Jenis dan dosis pestisida yang digunakan tergantung dengan hama yang dikendalikan dan tingkat populasi hama tersebut.

OPT yang bisa menyerang di antaranya ulat daun yang dapat dikendalikan dengan menjaga kebersihan dan dimusnahkan secara langsung.

4. Pemanenan dan pascapanen

Ciri sawi yang siap panen adalah krop berukuran besar dan kompak, umur panen 25 hingga 65 hari. Cara panen dengan memotong bagian batang diatas tanah dengan pisau tajam.

Tanaman yang baik dan tidak terserang hama dan penyakit, berproduksi 2 sampai 3 kg per tanaman.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau