Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Budidaya Mentimun Organik, Bisa Berbuah Setelah 40 Hari

Kompas.com - 17/11/2022, 14:34 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi mentimun, menanam mentimun. WIKIMEDIA COMMONS/STEPHEN AUSMUS Ilustrasi mentimun, menanam mentimun.

Pupuk cair dibuat dari kotoran kambing yang telah matang dicampur dengan air. Komposisi campuran 1 kg kotoran kambing dengan 1 liter air.

Campuran tersebut harus didiamkan terlebih dahulu selama satu minggu. Berikan pupuk cair dengan cara menyiramkannya pada setiap lubang tanam.

Kebutuhan pupuk cair adalah 1 liter per meter persegi.

Baca juga: Begini Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Air Cucian Beras

Untuk mendapatkan buah yang baik, sebaiknya pasang lenjer atau turus terbuat dari bambu. Pasang satu lenjer bambu untuk setiap lubang tanam lalu ikatkan setiap empat lenjer bambu pada ujung atasnya.

Bantu tanaman untuk melilit atau memanjat pada bambu tersebut.

5. Pengendalian hama dan penyakit

Beberapa penyakit dan hama yang menyerang tanaman mentimun di antaranya dikenal dengan istilah cacantal atau oteng-oteng. Hama ini menyerang daun dan bisa menyebabkan kematian pada tanaman.

Selain itu, hama yang kerap menyerang mentimun adalah ulat tanah. Hama ini biasanya menyerang batang yang menjadi pangkal keluarnya daun atau buah.

Baca juga: Cara Menanam Tanaman Sayur Organik agar Hasil Panennya Berkualitas

Kedua hama ini bisa dikendalikan dengan menggunakan biopestisida yang terbuat dari ekstrak kipahit dan gadung yang dicampur dengan air kencing kelinci.

Penyakit yang menyerang budidaya mentimun adalah busuk daun, tepung putih, antraknosa, bercak daun dan busuk buah. Penyakit ini bisa dikendalikan secara kultur teknis berupa rotasi tanaman dan pembuangan bagian tanaman yang terkena penyakit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com