Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Budidaya Padi Salibu untuk Mempercepat Swasembada Pangan

Kompas.com - 04/12/2022, 11:14 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

Budidaya padi salibu

Secara umum, menanam padi dengan sistem salibu tidak berbeda jauh dengan budidaya pada umumnya. Teknologi ini juga bisa diterapkan di berbagai jenis lahan, seperti lahan irigasi desa, tadah hujan, hingga lahan pasang surut. Berikut penjelasan selengkapnya.

Baca juga: Simak, Ini Cara Seleksi Benih Padi sebelum Menyemai

Lahan irigasi

Ilustrasi tanaman padiShutterstock/su prasert Ilustrasi tanaman padi

Lahan irigasi desa biasanya memiliki sistem pengairan yang mudah diatur. Jika lahan kurang basah saat panen, maka masukkan air ke lahan setelah panen.

Tunggul sisa panen kemudian dibiarkan 7 sampai 10 hari setelah panen agar muncul anakan baru. Apabila tunas yang keluar kurang dari 70 persen dari populasi, maka sebaiknya tidak dilakukan budidaya salibu.

Sedangkan jika tunas yang tumbuh lebih dari 70 persen, maka lakukan pemotongan tunggul sisa panen secara seragam hingga ketinggiannya 3 sampai 5 cm dari permukaan. Lakukan perombakan sisa jerami bekas potongan tunggul menggunakan dekomposer agar cepat.

Baca juga: Simak, Cara Menanam Padi Metode SRI

Lahan tadah hujan

Sebelum melakukan penanaman padi di lahan tadah hujan, maka lakukan pengolahan secara sempurna dan berikan pupuk organik sebanyak 2 sampai 5 ton/ha. Ketika panen tanaman utama, kondisi lahan sebaiknya tidak terlalu kering.

Jika terlalu kering, maka perlu penambahan air secepatkan setelah panen. Sisa pemotongan panen tanaman utama diletakkan di sekitar tanaman atau sebagai penutup permukaan tanah. Tujuannya agar kelembapan tanah tetap terjaga.

Tunggul sisa panen dibiarkan 7 sampai 10 hari atau sampai keluar anakan baru. Apabila tunas yang keluar kurang dari 70 persen, sebaiknya tidak dilakukan budidaya salibu.

Baca juga: Tips Budidaya Tanaman Padi di Sawah Tadah Hujan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com