Pada tiga sampai empat hari setelah aplikasi herbisida, kontrol kembali gulma yang belum terkena semprotan.
Satu minggu setelah penyemprotan gulma dilanjutkan dengan penanaman di atas bedengan tanam selebar 1 sampai 2 meter.
Baca juga: Kenali Ciri-ciri Jagung Kelebihan NPK
Penanaman dilakukan dengan tugal 1 sampai 2 biji per lubang. Selanjutnya, lubang tanam langsung ditutup dengan pupuk kandang agar mudah ditembus kecambah tanaman.
Fungsi lain pupuk kandang selain sebagai penutup lubang juga sebagai pupuk dari tanaman yang baru tumbuh.
Jarak tanam yang digunakan adalah 75 cm x 25 cm, 1 tanaman per lubang atau 75 cm x 40 cm, 2 tanaman per lubang dengan populasi sebanyak 53.000 sampai 66.000 tanaman per hektar. Penanaman dilakukan dengan tugal dan mengunakan tali agar jarak tanam sesuai ukuran yang diinginkan.
Satu minggu setelah tanam dilakukan penyulaman pada lubang tanam yang tidak tumbuh.
Baca juga: Pahami Ciri-ciri Jagung Terserang Virus dan Cara Mengatasinya
Pemupukan dilakukan agar tanaman tumbuh dengan subur dan berproduksi optimal. Pemupukan didasarkan atas kebutuhan tanaman dan status hara tanah.
Pupuk yang umum digunakan adalah pupuk tunggal yaitu pupuk urea sebagai pupuk N, pupuk SP-36 sebagai pupuk P, dan pupul KCl sebagai pupuk K.
Pemupukan dilakukan dua kali, yaitu saat umur tanaman 10 dan 35 hari setelah tanam (HST) pada jenis tanah yang didominasi liat.