Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Jagung agar Panen Melimpah dengan Sistem TOT

Kompas.com - 16/12/2022, 22:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi pupuk NPK.SHUTTERSTOCK/SOMPRASONG WITTAYANUPAKORN Ilustrasi pupuk NPK.

Kemudian, pemupukan dilakukan tiga kali saat umur 7 sampai 10 HST, 28 sampai 30 HST, dan 40 sampai 45 HST pada tanah yang didominasi pasir. Pemupukan ketiga menggunakan bagan warna daun (BWD) untuk menentukan kebutuhan nitrogen tanaman.

Baca juga: 7 Varietas Jagung Unggul di Indonesia, Apa Saja?

Takaran pupuk tunggal per hektar yang umum digunakan adalah 350 kg pupuk urea, 200 kg pupuk SP-36, dan 100 kg pupuk KCl. Adapun takaran pupuk majemuk per hektar yang digunakan adalah 400 kg pupuk NPK 15-15-15, 270 kg pupuk urea, dan 80 kg pupuk SP-36.

Jumlah unsur nitrogen yang dibutuhkan untuk memacu pertumbuhan tanaman ditentukan melalui pembacaan BWD pada umur tanaman 42 sampai 45 HST.

4. Penyiangan gulma

Penyiangan gulma dilakukan saat gulma mulai tumbuh dengan menggunakan cangkul atau alat penyiang lainnya. Pengendalian gulma juga bisa dilakukan dengan menggunakan herbisida selektif tanaman jagung.

Herbisida selektif khusus untuk gulma pada tanaman jagung tersebut ada yang berbahan aktif tunggal, yaitu ametri dan herbisida berbahan aktif ganda yaitu campuran atrazin dan mesotrion.

Baca juga: Cara Menanam Jagung Manis agar Tahan Hama dan Penyakit

Cara aplikasi herbisida selektif pada tanaman jagung disemprotkan pada pertanaman jagung pada umur 7 sampai 14 hari setelah tanam.

5. Pengendalian hama dan penyakit

Hama dan penyakit yang menyerang tanaman jagung seperti hama penggerek batang, ulat tongkol, kutu daun, belalang, dan tikus, serta penyakit seperti bule, karat, hawar daun, dan hawar pelepah.

Cara pengendaliannya bisa dengan menggunakan insektisida, rodentisida, dan fungisida atau bakterisida. Penggunaan pertisida harus tepat sasaran dengan mengamati jenis hama dan gejala seragan hama dan penyakit pada tanaman jagung.

6. Panen

Jagung mulai berbunga setelah 50 hari. Sepuluh hari sebelum panen utama, sebaiknya dilakukan panen jagung muda.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau