Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asem-aseman Tanaman Padi: Gejala dan Penanganannya

Kompas.com - 05/01/2023, 12:40 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi pupuk ZA. SHUTTERSTOCK/PIKACHU21 Ilustrasi pupuk ZA.

Jika sudah telanjur muncul gejala asem-aseman, undur jadwal pemupukan dengan unsur N bisa 20 hari setelah tanam atau lebih. Ganti sumber unsur N dari pupuk ZA, dan perhatikan asupan pupuk berimbang dengan kandungan P dan K sesuai anjuran.

Baca juga: 5 Cara Merawat Padi agar Pertumbuhan dan Produktivitasnya Bagus

Karena akar sedang bermasalah, berikan juga larutan pupuk zinc (znso4) atau pupuk yang mengandung unsur zn melalui aplikasi semprot pada daun 4 sampai 5 sendok makan per 14 liter air untuk membantu memulihkannya. Bio optifarm juga mengandung zinc, dengan dosis aplikasi 3 tutup untuk 14 liter air.

Pada lahan sawah dengan pola tanam padi-padi-padi, dianjurkan juga untuk menggunakan varietas padi yang lebih toleran tehadap asem-aseman seperti kalimas-sintanur-membramo.

Lakukan pengamatan harian pada lahan. Diharapkan penanganan pada masalah yang timbul bisa segera tertangani dengan cepat.

Apalagi jika ada tanda-tanda serangan hama maupun penyakit lainnya, sehingga kerugian yang akan terjadi bisa dihindari seminimal mungkin.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk NPK Organik Cair untuk Tanaman Padi

Penambahan dengan pupuk organik cair plus hayati majemuk bio optifarm juga sangat dianjurkan, karena selain mengandung mikroorganisme tangguh untuk mempercepat proses perombakan bahan organik.

Kandungan zinc (zn) dan c-organik yang ada didalamnya, juga membantu mempercepat pemulihan tanaman padi yang terkena gejala asem-aseman.

Mikroorganisme di dalam bio optifarm juga bisa turut membantu menormalkan kembali kondisi ph tanah yang terlanjur asam. Pemberian dengan dosis yang tepat akan memaksimalkan hasil.

Pemberian kapur pertanian atau dolomit juga bisa digunakan untuk meningkatkan pH tanah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com