JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya, tanaman membutuhkan faktor ekstrinsik seperti cahaya matahati, air, oksigen, dan nutrisi berupa pupuk.
Namun, tanaman juga membutuhkan faktor intrinsik atau gen intraseluler atau zat kimia antar sel yang lebih dikenal dengan istilah zat pengatur tumbuh (ZPT).
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (12/1/2023), ZPT adalah bahan kimia kecil dan sederhana yang diproduksi secara alami oleh tanaman untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangannya.
Baca juga: Manfaat Kulit Bawang Merah untuk Tanaman, Jadi Pestisida hingga ZPT
Manfaat ZPT sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Biasanya, ZPT dengan unsur hormon alami disebut fitohormon, senyawa organik yang bukan hara.
Fitohormon secara alami terletak di beberapa bagian tumbuhan, seperti akar, daun, batang, dan buah.
Secara kuantitas, dalam jumlah yang sedikit, ZPT dapat memacu, menghambat, dan dapat merubah proses proses fisiologi, morfologi, dan biokimia tanaman.
Salaah satu jenis ZPT adalah auksin. Auksin adalah hormon pertumbuhan tanaman yang ditemukan oleh Charles Darwin, pada coleoptile (selubung pelindung) kenari tumbuh dan membungkuk ke arah sumber cahaya. Fenomena ini disebut fototropisme.
Baca juga: Cara Membuat Mangga Berbuah di Luar Musim Pakai ZPT
Selain itu, percobaan mereka menunjukkan bahwa ujung coleoptile adalah bagian yang bertanggung jawab untuk pembengkokan. Akhirnya, hal ini menyebabkan isolasi auksin pertama yang ditemukan oleh Darwin.
Pada dasarnya, auksin tersebar di seluruh bagian tumbuhan, tetapi tidak semua bagian memiliki kadar yang sama.
Biasanya hormon ini mudah ditemukan di setiap bagian pucuk tanaman, seperti pucuk daun, pucuk akar, dan pucuk batang.
Auksin dapat memacu pertumbuhan tunas apikal dan akar untuk mempercepat pertumbuhan tanaman.
Baca juga: 6 Manfaat ZPT Auksin untuk Tanaman, Apa Saja?
Cara kerja auksin adalah memicu pembesaran dan pemanjangan sel di daerah meristem ujung tanaman, seperti ujung batang, ujung daun, ujung bunga, dan ujung akar.
Manfaat hormon auksin banyak digunakan dalam pemberdayaan tanaman. Perannya sangat penting dalam menghasilkan tanaman yang sesuai dengan kebutuhan manusia.
Berikut beberapa manfaat hormon auksin untuk tanaman.
Kadar auksin pada tiap tanaman berbeda. Pada tanaman stek hormon ini sangat berfungsi untuk memanjang akar dan tunas.
Baca juga: Cara Membuat Pohon Mangga Cepat Berbunga Pakai ZPT
Selain pada tunas, hormon auksin dapat ditemukan pada embrio biji. Contohnya pada manfaat taoge yang ditanam dari biji kacang hijau bisa tumbuh dan efektif jika di tempat gelap.
Auksin diproduksi di tunas atau pucuk lalu diangkut ke bawah untuk pemanjangan akar. Hanya pada konsentrasi 0,9 gram per liter auksin dapat bekerja secara maksimal, jika sudah melewati batas akan secara otomatis menghambat pemanjangan sel batang.
Penghambatan ini disebabkan kadar auksin yang sudah lebih lalu mensintesis ZPT (hormon) lain yaitu etilen yang memiliki fungsi berlawanan dengan auksin.
Hormon auksin yang tumbuh pada tunas apikal (ujung) akan menghambat tunas lateral (samping). Jika tunas apikal ini dipotong maka tunas lateral akan berkembang menumbuhkan daun.
Baca juga: Manfaat Rebung Bambu untuk Pertanian, Dorong Pertumbuhan Tanaman
Fungsi lain auksin adalah merangsang kambium. Hal ini untuk menumbuhkan xylem dan floem dan membentuk dinding sel primer (yang pertama kali dibentuk), serta memelihara elastisitas dinding sel.
Karena hormon ini untuk pertumbuhan maka akan menghambat rontoknya buah dan daun.
Penambahan hormon auksin pada tumbuhan akan membentuk buah tanpa biji, akar lateral (samping), dan serabut akar. Pembentukan akar lateral dan serabut akar akan meningkatkan penyerapan manfaat air dan mineral pada tanaman.
Pada pembungaan, auksin hanya berperan sedikit dalam menghambat penuaan bunga. Hal ini berarti mengoptimalkan pertumbuhan tanaman bunga.
Baca juga: Manfaat Jerami Padi dan Sabut Kelapa untuk Pertumbuhan Jamur Tiram
Hormon auksin ini juga digunakan untuk mengurangi tanaman buah untuk mengurangi jumlah biji pada buahnya.
Jika kita tahu semangka tanpa biji, tanamannya sebelumnya disuntikkan hormon auksin agar jumlah bijinya berkurang.
Manfaat auksin bagi tanaman juga adalah untuk mempercepat perkecambahan. Tanaman yang tumbuh dengan biji berkecambah akan cepat tumbuh dengan hormon auksin ini.
Kondisi ini akan membantu petani untuk mempercepat pertumbuhan tanamannya, selagi kondisi dan manfaat tanah masih sangat subur.
Baca juga: 6 Cara Merawat Pisang agar Pertumbuhan dan Produktivitasnya Optimal
Masalahnya auksin tidak selalu memberikan manfaat bagi tanaman. Selain manfaat auksin, ada juga bahaya yang bisa ditimbulkan dari pemberian hormon auksin.
Ketika pemberian melebihi dosis, auksin mengkoordinasi banyak pertumbuhan dan perilaku siklus hidup tumbuhan.
Peran manusia dalam penggunaan auksin ini salah satunya sebagai herbisida. Ini dapat mengganggu keseimbangan dan pertumbuhan alami tanaman.
Selain itu dapat menyebabkan pertumbuhan abnormal sel-sel matang dan mencegah pembentukan sel-sel baru. Akibatnya justru tanaman tersebut akan terhambat pertumbuhannya.
Baca juga: 5 Cara Merawat Padi agar Pertumbuhan dan Produktivitasnya Bagus
Auksin yang digunakan dalam konsentrasi tinggi memiliki kontaminan dioksin yang berbahaya bagi manusia dan itu dapat dihindari. Penggunaan hormon ini dalam dosis tinggi akan merangsang produksi etilen untuk menghambat pertumbuhan elongasi, penyebab jatuhnya daun dan dapat membunuh tumbuhan.
Oleh karena itu, pemberian hormon auksin perlu disesuaikan dengan dosis yang tepat sesuai kebutuhan dan kondisi tanamannya.
Dengan demikian, dibutuhkan uji masing-masing tanaman yang akan diberikan auksin untuk menyesuaikan berapa dosis auksin yang dibutuhkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.