Perawatan tanaman suweg sebenarnya tidak sulit. Kegiatan perawatan yang perlu dilakukan, antara lain; penyiangan, pembumbunan, pemupukan, dan pengendalian hama serta penyakit.
Penyiangan bisa dilakukan secara mekanis atau kimiawi menggunakan herbisida. Penyiangan biasanya dilakukan 2 hingga 4 kali selama masa pertumbuhan.
Bersama dengan penyiangan lakukan juga pembumbunan untuk menutup akar atau umbi yang muncul ke permukaan tanah. Sementara itu, kegiatan pemupukan dilakukan secara berkala menyesuaikan kebutuhan tanaman.
Baca juga: Cara Menanam Porang, Tanaman Komoditas Unggulan Kaya Manfaat
Jenis pupuk yang diberikan yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik yang mengandung nitrogen, fosfor, serta kalium. Selain itu, perlu juga dilakukan pengendalian hama dan penyakit dengan cara mekanis, biologi, maupun kimiawi.
Suweg biasanya dipanen di akhir musim kemarau. Umbi hasil panen bisa disimpan untuk menjadi bibit pada periode penanaman berikutnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang