JAKARTA, KOMPAS.com - Ulat tanah menjadi salah satu hama yang menyebabkan kerusakan pada tanaman jagung. Hama ini biasanya menyerang tanaman jagung yang masih muda di malam hari.
Sementara itu, di siang hari hama ini bersembunyi di tanah. Ulat ini memiliki larva berwarna coklat kehitaman dengan tujuh pasang kaki.
Dilansir dari Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Lampung, Sabtu (14/1/2023), hama ini biasanya menyerang tanaman muda yang masih berumur 1 hingga 3 minggu.
Baca juga: Hama dan Penyakit Pengganggu Tanaman Jagung Manis dan Cara Membasminya
Ulat tanah akan memotong pangkal batang dan menyebabkan kerusakan pada tanaman muda. Apabila tidak segera dikendalikan, pertumbuhan tanaman akan terganggu bahkan bisa menyebabkan tanaman mati.
Secara umum, hama ulat tanah bisa dikendalikan secara hayati maupun kimiawi. Simak penjelasannya berikut ini.
Hama ulat tanah pada tanaman jagung ternyata bisa dikendalikan secara hayati. Insektisida biologi yang terbuat dari bakteri Bacillus thuringiensis atau Beauveria bassiana diketahui bisa mengendalikan hama tanaman jagung ini.
Baca juga: Hama Bundel Tanaman Jagung dan Cara Mengendalikannya
Selain menggunakan insektisida hayati, ulat tanah juga bisa dikendalikan menggunakan insektisida berbahan aktif profenofos, klorpirifos, sipermetrin, lamdasihalotrin, atau betasiflutrin. Penggunaan pestisida kimia harus sesuai dengan anjuran dan tidak berlebihan agar tidak merusak lingkungan.
Itulah sejumlah cara mengendalikan ulat tanah pada jagung. Segera lakukan pengendalian agar serangan hama ini tidak semakin merugikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.