Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membuat Pupuk Magnesium Organik Pakai Pisang hingga Bayam

Kompas.com - 19/01/2023, 12:55 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi menyemprotkan pupuk cair pada tanaman bunga. SHUTTERSTOCK/SAVANEVICH VIKTAR Ilustrasi menyemprotkan pupuk cair pada tanaman bunga.

Adapun kelebihan magnesium pada tanaman juga bisa berakibat buruk pada tanaman, walaupun ini jarang terjadi, karena biasanya magnesium sangat terbatas pada tanah.

Ada beberapa sumber magnesium alami. Bahan-bahan dari tanaman dan hewan ini dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk magnesium organik.

Dengan demikian, Anda bisa menambahkan alternatif pupuk magnesium selain yang dapat dibeli di toko-toko pertanian.

Baca juga: 6 Sumber Pupuk Hijau yang Bisa Menyediakan Unsur Hara

  • Pisang. Dalam 100 gram buah pisang mengandung setidaknya 27 mg magnesium.
  • Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli. Dalam setengah mangkuk bayam mengandung setidaknya 80 mg magnesium.
  • Kacang kedelai. Kandungan magnesium dalam 100 gram kedelai adalah 86 mg.
  • Biji labu kuning. Dalam 100 gram biji labu kuning terdapat 534 mg magnesium.
  • Berbagai jenis ikan.
  • Susu. 

Cara membuat pupuk magnesium organik

Cara membuat pupuk magnesium secara organik bisa menggunakan salah satu bahan yang mengandung magnesium tinggi seperti yang sudah disebutkan di atas.

Sebaiknya Anda membuat pupuk organik lengkap, yang mengandung unsur hara makro dan mikro, tidak hanya magnesium. Namun, Anda perlu perlu menambahkan bahan-bahan yang kaya akan magnesium lebih banyak pada campuran pupuk tersebut.

Baca juga: Simak, Manfaat Pupuk Urea untuk Tanaman

Akan tetapi jika Anda ingin membuat pupuk magnesium khusus, Anda bisa memfermentasikan bahan-bahan organik yang mengandung magnesium tinggi.

Salah satu tanaman yang kandungan mengnesium tinggi adalah krokot.

Pilih salah satu bahan atau bisa juga digabungkan. Disarankan untuk menyertakan semua bahan yang sudah disebutkan.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau