JAKARTA, KOMPAS.com - Jagung adalah salah satu tanaman pangan yang ada di Indonesia. Meskipun bukan tanaman asli Indonesia, masyarakat Indonesia menanam dan mengonsumsi jagung sebagai bahan pangan pokok.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (28/1/2023), ada berbagai jenis jagung yang ditanam di Indonesia, misalnya dent corn (jagung gigi kuda), flint corn (jagung mutiara), sweet corn (jagung manis), pop corn (jagung berondong), dan waxy corn (jagung ketan).
Untuk memulai budidaya jagung, hal pertama yang harus diperhatikan adalah pemilihan bibit atau benih yang unggul.
Baca juga: Cara Panen Jagung Manis yang Benar agar Kualitasnya Terjaga
Benih yang baik berasal dari tanaman induk yang baik. Selain mempunyai bentuk fisik yang baik, tanaman induk ini harus mempunyai sifat-sifat genetik yang baik pula, dan tidak mengandung penyakit.
Ciri-ciri benih jagung berkualitas antara lain sebagai berikut.
Benih yang baik selalu sama bentuknya.
Apabila bentuk benih seharusnya bulat, maka semuanya harus bulat, jangan ada yang pipih atau lonjong. Selain itu, tidak ada yang ukurannya lebih besar atau lebih kecil.
Baca juga: Gejala dan Cara Mengendalikan Penyakit Karat pada Jagung
Tidak hanya itu, tidak ada yang berwarna aneh. Apabila bibit berwarna kuning, maka semua harus kuning, tidak ada yang putih.
Tidak ada yang kotor atau keriput. Benih yang keriput pertanda dipetik pada saat buah belum cukup umur.
Benih juga tidak boleh tercampur dengan benih hampa dan macam-macam kotoran, seperti tanah, sisa kulit, biji rumput dan sebagainya.
Benih jagung yang bermutu memiliki kadar air cukup rendah dan benih sudah mengalami masa istirahat yang cukup, namun masih juga belum mengalami masa simpan terlalu lama sampai kedaluwarsa.
Baca juga: Cara Mengolah Batang Jagung Menjadi Pakan Ternak
Ciri benih yang baik itu dapat dilihat langsung pada saat akan dibeli.
Akan tetapi, selain ciri-ciri yang mudah terlihat itu, benih yang baik juga harus masih mempunyai daya tumbuh dan daya hidup yang besar.
Benih harus mempunyai lembaga dan cadangan makanan yang cukup untuk menumbuhkan lembaga itu menjadi tanaman muda.
Untuk melihatnya kita bisa mengupas salah satu benih itu, lalu melihat lembaga dan cadangan makanannya. Kalau lembaganya masih utuh dan besar, maka benih masih mempunyai daya tumbuh yang besar.
Baca juga: Tips Merawat Tanaman Jagung saat Musim Hujan
Demikian pula dengan cadangan makanan, harus terlihat masih segar meskipun dalam keadaan istirahat.
Selain itu, benih juga harus bebas dari bibit penyakit. Ini bisa diketahui daari kondisi tanaman induknya. Tanaman induk yang sakit cenderung menghasilkan benih yang membawa serta bibit penyakit.
Nah, bagaimana dengan benih yang sudah dikemas, misalnya dalam kemasan kaleng, kertas, dan bloster? Ini memang sulit dan jaminan sertifikat atau nama perusahaan saja tidak cukup.
Kerap kali benih semacam itu sering mengecewakan. Sebaiknya lakukan pengujian secara sederhana dulu sebelum membeli benih dalam jumlah besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.