Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Budidaya Padi Sistem RAISA untuk Lahan Rawa

Kompas.com - 05/02/2023, 18:22 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Budidaya padi rawa intensif super dan aktual atau RAISA adalah pengelolaan tanaman terpadu pada padi rawa. Teknik budidaya padi ini menggunakan beberapa komponen penting yang menunjang pertumbuhan tanaman.

Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu (5/2/2023), berikut penjelasan seputar budidaya padi sistem RAISA.

Pengelolaan tata air mikro

Sistem pengelolaan tata air mikro ada tiga jenis dengan keunggulan yang berbeda-beda. Berikut ulasannya.

1. Sistem tata air satu arah dan tabat konservasi

Sistem pengelolaan air ini bisa dilakukan saat musim kemarau. Keunggulannya yaitu dapat meningkatkan indeks pertanaman 200 sampai 300, bisa menggunakan pola tanam padi-padi atau padi-padi-kedelai, aliran air satu arah sehingga pencucian lebih intensif, dan produktivitas padi dapat meningkatkan hingga 30 persen.

Baca juga: Cara Menyemai Padi Sistem Dapog agar Hasilkan Bibit Berkualitas

2. Sistem tata air handil bersekat

Keuntungan sistem pengelolaan air ini bisa meningkatkan indeks pertanaman 200, penggunaan pola tanam padi-padi, meningkatkan produktivitas padi hingga 50 persen, dan membuat menghindari kekeringan saat musim kemarau.

tanaman padiPixabay/mufidpwt tanaman padi

3. Pholder dan pompanisasi

Penggunaan sistem pengelolaan ini bisa mengurangi risiko gagal panen, meningkatkan intensitas pemanfaatan lahan, dan meningkatkan efisiensi usaha tani serta pendapatan.

Mengatur cara tanam dan populasi tanaman

Komponen budidaya padi sistem RAISA lainnya yaitu mengatur cara tanam dan populasi tanaman. Pada lahan rawa, biasanya menggunakan cara tanam benih langsung karena lebih mudah. Akan tetapi, tantangan cara menanam padi ini yaitu adanya cekaman abiotik.

Penggunaan varietas unggul

Varietas padi unggul yang bisa ditanam di rawa yaitu varietas inpari. Jenis padi ini memiliki produktivitas tinggi meskipun tumbuh di lahan marginal seperti rawa.

Varietas inpari yang direkomendasikan, yaitu inpari 2, inpari 3, inpari 8, dan inpari 9. Meskipun demikian, inpari 30, inpari 42, dan inpari 43 juga dapat ditanam di lahan rawa.

Baca juga: Ini Varietas Padi yang Tahan Genangan, Cocok Ditanam Saat Musim Hujan

Penggunaan pupuk hayati

Pupuk hayati adalah pupuk yang mengandung mikroba untuk meningkatkan penggunaan pupuk. Selain itu, pupuk hayati juga bisa meningkatkan kesehatan tanah karena mengandung bakteri penambat nitrogen, bakteri pelarut fosfat, dan bakteri yang bisa menghasilkan fitohormon.

Ilustrasi petani sedang memupuk tanaman padiShutterstock/Abhijeet_Patil Ilustrasi petani sedang memupuk tanaman padi

Penggunaan ameliorasi dan remediasi

Ameliorasi lahan adalah pemberian bahan amelioran untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Sementara itu remediasi adalah kegiatan pemulihan lahan yang mengalami kerusakan secara fisik, kimia, maupun biologi.

Kedua kegiatan tersebut perlu dilakukan untuk meningkatkan keseburan tanah dan membuat lahan sesuai dengan syarat tumbuh tanaman padi.

Baca juga: Pemupukan Padi yang Benar agar Pertumbuhan Tanaman Maksimal

Pemberian pupuk berimbang

Pemupukan berimbang membuat tanaman tumbuh dengan baik. Pemberian pupuk dilakukan sesuai kebutuhan tanaman.

Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) terpadu

Pengendalian OPT secara terpadu bisa menggunakan pestisida nabati maupun memanfaatkan musuh alami. Pengendalian dengan cara ini dinilai lebih aman untuk lingkungan.

Pemanfaatan alat dan mesin pertanian

Komponen budidaya padi sistem RAISA yang terakhir yaitu penggunaan alat dan mesin pertanian. Beberapa alat dan mesin yang bisa digunakan yaitu transplanter sebagai alat tanam dan combine harvester sebagai alat panen.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com