Tanah gambut dicirikan dengan kandungan bahan organik yang tinggi, kemasaman tanah tinggi, namun mempunyai ketersediaan hara makro dan mikro yang sangat rendah.
Selain itu, pada musim hujan akan terjadi penggenangan air dan pada musim kemarau akan terjadi kekeringan, sehingga tata air menjadi kebutuhan mutlak.
Baca juga: 7 Ciri-ciri Tanah yang Cocok untuk Budidaya Tanaman
Selanjutnya, tingkat keasaman (pH) pada lahan gambut berkisar antara 3 sampai 5, yang mengkibatkan unsur hara makro tidak tersedia dalam jumlah yang cukup seperti kurangnya unsur Ca, N, P, K, dan Mg.
Selain itu, tanah yang terlalu masam dapat menghambat perkembangan mikroorganisme tertentu di dalam tanah.
Tanah asam bukan merupakan jenis tanah yang karakteristikanya alami dari asalnya. Namun, tanah ini merupakan tanah yang sedang mengalami krisis.
Dengan kata lain, tanah ini dapat dikembalikan supaya menjadi jenis tanah yang normal.
Baca juga: Manfaat dan Cara Menggunakan Kapur Dolomit untuk Tanah Sawah
Pengapuran adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah keasaman dan kejenuhan AI yang tinggi. Dengan pemberian kapur dolomit pada tanah, maka dapat mengubah tanah yang sifatnya sangat masam atau masam hingga mendekati pH netral.
Untuk jenis kapur yang baik adalah jenis kapur magnesium atau kapur dolomit yang bisa sekaligus memasok Ca dan Mg.