JAKARTA, KOMPAS.com - Umumnya, budidaya padi dilakukan di lahan sawah. Namun, bagaimana jika ingin menanam padi di perkotaan dengan lahan yang terbatas?
Nah, untuk Anda yang ingin mencoba menanam padi di lahan terbatas, hidroponik bisa menjadi solusinya.
Dikutip dari laman Dinas Pertanian Kota Semarang, Minggu (12/2/2023), hidroponik padi adalah cara budidaya padi dengan menggunakan wadah sebagai tempat tumbuh kembang tanaman pengganti sawah (lahan).
Baca juga: 6 Tahap Budidaya Pegagan Hidroponik, Mudah Diaplikasikan
Media yang digunakan untuk menanam padi hidroponik adalah tanah sawah yang diletakkan pada nettpot dan usahakan beri penopang media supaya tidak larut terbawa air. Pada nettpot diberi sumbu yang terbuat dari kain flannel dan diletakkan di atas air.
Kain sumbu berguna untuk membantu tanaman padi dalam penyerapan nutrisi pada air.
Varietas padi yang di tanam adalah Pamera (Padi Merah Wangi Aromatic). Padi ini memiliki bentuk tanaman tegak tinggi sekitar 106 cm, bentuk gabah ramping berwarna kuning.
Umur panen varietas padi ini sekitar 113 hari setelah semai dengan hasil panen rata-rata sekitar 6,43 ton per hektar dan potensi hasil sekitar 11,33 ton per hektar. Varietas padi ini menghasilkan tekstur nasi sedang dengan kadar amilosa 21,1 persen.
Baca juga: 6 Jenis Tanaman Hidroponik, Bisa Ditanam di Rumah
Keuntungan budidaya padi hidroponik adalah sebagai berikut.
Pengelolaan padi hidroponik tidak perlu mengeluarkan biaya traktor (pembajakan), tandur (penanaman) dan matun (penyiangan rumput).