Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Salah, Ini Perbedaan Menanam Sayuran Hidroponik Vs Konvensional

Kompas.com - 17/02/2023, 13:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada dua cara menanam sayuran yang banyak dilakoni masyarakat saat ini, yakni konvensional dan hidroponik. Kedua teknik menanam sayuran ini banyak dilakukan oleh petani maupun secara mandiri di halaman rumah.

Namun demikian, ada beberapa perbedaan menanam sayuran hidroponik dan konvensional.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (17/2/2023), hidroponik adalah cara bercocok tanam yang prosesnya tidak bergantung pada kesuburan tanah, karena media tanam yang digunakan adalah memberdayakan air dengan dibantu oleh berbagai jenis pupuk.

Baca juga: Mengenal Budidaya Padi Hidroponik dan Keuntungannya

Ilustrasi menanam sayuran dengan metode raised bed. SHUTTERSTOCK/PEREDNIANKINA Ilustrasi menanam sayuran dengan metode raised bed.

Bercocok tanam dengan hidroponik banyak dilakukan di pedesaan maupun perkotaan, karena tidak membutuhkan lahan luas.

Sementara itu, menanam sayuran secara konvensional merupakan cara bertani yang menggunakan tanah sebagai media tanam.

Berbeda dengan hidroponik, bertani dengan konvensional bergantung pada kesuburan tanah. Jika ingin mendapatkan untung besar, wajib dilahan yang luas.

Perbedaan menanam sayuran hidroponik dan konvensional

Menanam sayuran hidroponik dan konvensional adalah sama, yaitu untuk mendapatkan hasil produksi yang berkualitas dan berkuantitas tinggi, namun perbedaan antara keduanya adalah sebagai berikut.

Baca juga: 6 Tahap Budidaya Pegagan Hidroponik, Mudah Diaplikasikan

Menanam sayuran hidroponik

Hidroponik merupak budidaya yang menggunakan air sebagai media tanamnya. Selain itu, menggunakan pupuk khusus agar tumbuhan dapat tumbuh dengan baik.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Kisah Narji Jadi Petani, Ini Komoditas yang Ditanam dan Pemasarannya
Kisah Narji Jadi Petani, Ini Komoditas yang Ditanam dan Pemasarannya
Tips
Kedaulatan Pangan di Tanah Rapuh: Janji Agraria yang Belum Tercapai
Kedaulatan Pangan di Tanah Rapuh: Janji Agraria yang Belum Tercapai
Tips
Hari Tani Nasional: Petani Masih Jadi Tamu di Tanahnya Sendiri
Hari Tani Nasional: Petani Masih Jadi Tamu di Tanahnya Sendiri
Tips
Dilema Industri Kakao Indonesia: Kualitas dan Importasi
Dilema Industri Kakao Indonesia: Kualitas dan Importasi
Varietas Tanaman
Menakar Potensi Ekspor Lada Putih Muntok
Menakar Potensi Ekspor Lada Putih Muntok
Varietas Tanaman
Gula Kelapa Banyumas: Warisan, Rasa, dan Asa
Gula Kelapa Banyumas: Warisan, Rasa, dan Asa
Varietas Tanaman
Transformasi Perkebunan yang Inkusif
Transformasi Perkebunan yang Inkusif
Varietas Tanaman
Mungkinkah Indonesia Jadi Pusat Kopi Global?
Mungkinkah Indonesia Jadi Pusat Kopi Global?
Varietas Tanaman
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Varietas Tanaman
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Varietas Tanaman
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Varietas Tanaman
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau