Hidroponik tidak membutuhkan lahan yang luas dengan tingkat populasi yang tidak terbatas. Namun dari segi perawatan budidaya hidroponik membutuhkan ketelitian dalam perawatannya.
Selain itu, menanam sayuran hidroponik akan meningkatkan harga sayuran yang ditanam.
Sayuran yang dibudidayakan melalui hidroponik biasanya dijual melalui supermarket besar karena memiliki kualitas jauh lebih baik dibandingkan dengan hasil melalui budidaya konvensional.
Baca juga: Apa Itu Tanaman Hidroponik?
Lahan yang digunakan dapat diberbagai lahan, lahan yang digunakan tidak perlu dilakukan perlakukan dan dapat dilakukan berulang, biaya sterilisasi sangat sedikit, kandungan hara dapat diatur sesuai kebutuhan.
Penggunaan pupuk yang lebih efisien, tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak, hasil dihasilkan lebih tinggi dan berkualitas.
Budidaya sayuran secara konvensional merupakan cara bertani biasa. Media yang digunakan adalah media tanah yang sudah diolah agar subur dan mampu memproduksi banyak hasil.
Perbedaan yang mencolok adalah media tanamnya tanah yang dibuat subur dengan pupuk urea dan lain sebagainya.
Baca juga: Budidaya Paprika Hijau, Sayuran Buah yang Prospeknya Bagus
Kualitas yang dihasilkan tidak sebagus dari hasil dengan cara hidroponik, begitupun dari harga jualnya. Akan tetapi, cara budidaya sayuran konvensinal jauh lebih mudah dan tidak serumit budidaya secara hidroponik.
Dalam budidaya sayuran konvensional, lahan yang digunakan terbatas pada lokasi tertentu, lahan harus diolah setelah dua atau tiga kali musin tanam, serta proses sterilisasi lahan membutuhkan waktu, biaya dan tenaga.