Jeruk kunci juga dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional yang dipercaya berkhasiat mengobati batuk, batuk disertai influenza, radang tenggorokan, demam, sakit kepala dan lelah.
Jika digunakan sebagai obat batuk, ambil Jeruk kunci, kecap dan garam, kemudian minum setiap pagi dan sore hari secara teratur. Dengan begitu batuk pun akan reda.
Tanaman jeruk kunci merupakan tanaman lokal yang spesifik lokasi karena bisa ditemukan tumbuh dan berkembang baik di beberapa tempat di Bangka Belitung.
Jeruk kunci berbeda dengan jeruk nipis atau jeruk purut atau jeruk manis lainnya. Bentuknya yang lebih kecil dari ukuran jeruk pada umumnya, dengan warna yang hijau pada awalnya dan berubah menjadi kuning pada waktu masak.
Baca juga: Perbedaan Jeruk Keprok dan Jeruk Siam, Apa Saja?
Dalam hal pemerasan, jeruk ini lembut dan mudah diperas, airnya lebih banyak dan segar, lebih asam dibanding jeruk sambal atau jeruk nipis (Citrus aurantifolia), serta tidak menimbulkan pahit jika airnya tersentuh kulitnya. Isinya juga berwarna kuning orange, dibandingkan dengan jeruk sambal (Citrus amblycarpa) yang berwarna putih.
Jeruk kunci yang banyak ditanam masyarakat Bangka Belitung memiliki bentuk fisik yang mudah dikenal yaitu daunnya kecil, cabang batangnya banyak dan buahnya rindang.
Bila buah masak berwarna orange dengan bentuk buah lonjong, bulat, oval dan agak berkerut dengan ukuran diameter buah sekitar 10 sampai 15 cm.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.