Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Stevia, Tanaman Pemanis Pengganti Gula

Kompas.com - 25/02/2023, 13:50 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Stevia merupakan tanaman yang bisa menjadi pemanis alami menggantikan gula. Bagian tanaman ini yang biasanya digunakan sebagai pemanis yaitu daunnya.

Semenjak digunakan sebagai pemanis alami, harga daun stevia melonjak tinggi. Hal inilah yang membuat banyak petani tertarik menanam stevia.

Cara menanam stevia sebenarnya tidak sulit. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Sabtu (25/2/2023), berikut ini langkah menanam stevia dengan benar.

Baca juga: Budidaya Tanaman Tebu secara Konvensional

Syarat tumbuh stevia

Tanaman stevia bisa tumbuh di dataran tinggi atau rendah. Akan tetapi, pastikan lahan budidaya stevia terkena sinar matahari minimal 5 jam setiap harinya.

Ilustrasi tanaman stevia, daun stevia.PIXABAY/ROBERT Ilustrasi tanaman stevia, daun stevia.

pH tanah di tempat tersebut juga harus normal yakni antara 5,5 sampai 7. Kandungan unsur hara dan ketersediaan air juga harus diperhatikan. Pastikan kondisi tanah gembur agar tanaman stevia bisa tumbuh dengan maksimal.

Pengolahan lahan

Pengolahan lahan yang akan ditanami stevia diawali dengan cara mencangkul tanah sampai gembur. Setelah itu, beri kapur pertanian apabila pH tanah masih terlalu asam atau basa.

Baca juga: Cara Menanam Daun Mint dari Biji dan Stek Batang

Tanah yang sudah gembur kemudian diberi pupuk dasar. Barulah lahan dibuat bedengan dengan lebar 1 meter dan tinggi antara 10 sampai 20 cm.

Sementara itu, jarak antar bedengan dibuat minimal 40 cm agar air hujan atau sisa penyiraman bisa mengalir dengan baik. Anda juga bisa memasang mulsa plastik pada bedengan untuk mencegah pertumbuhan gulma.

Pembibitan

Pembibitan stevia yang paling sering dilakukan yaitu dengan cara stek vegetatif. Pembibitan dengan cara ini dinilai lebih cepat dan bisa menghasilkan bibit dalam jumlah banyak.

Cara pembibitan stevia dengan stek juga cukup mudah. Berikut langkah-langkahnya:

  • Buat naungan dari plastik tembus cahaya untuk menutup indukan stevia, sehingga suhu udara dan kelembapan di tempat tersebut meningkat.
  • Pertumbuhan akar dan tunas akan berkembang pesat pada suhu dan kelembapan yang sesuai.
  • Setelah 3 sampai 4 minggu batang tanaman bisa di transplanting ke bedengan tanam dengan cara memotong batang tunas yang baru muncul bersama dengan akarnya.

Ilustrasi tanaman stevia, daun stevia.SHUTTERSTOCK/BOWONPAT SAKAEW Ilustrasi tanaman stevia, daun stevia.

Penanaman bibit

Cara menanam stevia diawali dengan membuat lubang tanam dengan jarak 30 cm. Setelah itu, pada lubang tanam sebaiknya dikocor insektisida dan fungisida.

Baca juga: Mudah, Ini Cara Menanam Daun Kemangi di Halaman Rumah

Siram bibit yang hendak ditanam kemudian tanam bibit tersebut pada lubang tanam. Tutup lubang tanam dengan tanah.

Perawatan tanaman

Bibit stevia yang telah selesai ditanam perlu dirawat dengan baik agar pertumbuhannya maksimal. Kegiatan pemeliharaan stevia, antara lain;

  • Penyiraman: dilakukan dengan rutin terutama saat musim kemarau. Namun, saat musim hujan penyiraman tidak perlu dilakukan.
  • Pemupukan: bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan tanaman. Jenis pupuk yang diberikan yaitu pupuk NPK 15-15-15. Sekitar 1 gelas NPK dicairkan dalam 40 liter air kemudian dikocorkan ke tanaman stevia 7 hingga 10 hari sekali.
  • Mengatasi hama dan penyakit: kegiatan pengendalian hama maupun penyakit bisa dilakukan dengan cara menyemprotkan pestisida sesuai dengan tingkat serangan organisme pengganggu tanaman.

Baca juga: Simak, Ini Cara Menanam Kemangi dari Biji

Panen

Kegiatan pemanenan daun stevia bisa dilakukan setelah tanaman berumur 40 sampai 60 hari setelah tanam. Cara panennya dengan memetik daun tanaman tersebut. Interval pemanenan berikutnya dapat dilakukan 30 hingga 40 hari sekali.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Membawa Gambir ke Pasar Global

Membawa Gambir ke Pasar Global

Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau