Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membuat Pestisida Nabati dari Daun Nimba

Kompas.com - 4 Maret 2023, 18:54 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pestisida kimia masih menjadi pilihan petani untuk mengendalikan hama di lahan pertanian. Namun, penggunaan pestisida kimia bisa berdampak negatif bagi konsumen maupun ekosistem pertanian.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Sabtu (4/3/2023), dampak negatif dari penggunaan pestisida kimia antara lain hama menjadi kebal (resisten), peledakan hama baru penumpukan residu bahan kimia di dalam hasil panen, terbunuhnya musuh alami, pencemaran lingkungan oleh residu bahan kimia.

Salah satu alternatif untuk mengurangi pencemaran lingkungan adalah dengan penggunaan pestisida nabati atau pestisida organik.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida untuk Cabai Menggunakan Bahan Alami

Ilustrasi penyemprotan pestisida pada tanaman padi. SHUTTERSTOCK/BELL KA PANG Ilustrasi penyemprotan pestisida pada tanaman padi.

Prinsip penggunaan pestisida nabati hanya untuk mengurangi, dan bukan untuk meninggalkan pemakaian pestisida kimia, karena efektivitasnya juga masih di bawah pestisida kimia.

Pestisida nabati ini bisa berfungsi sebagai penolak, penarik, antifertilitas (pemandul), pembunuh, dan bentuk lainnya.

Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tumbuhan atau bagian tumbuhan seperti akar, daun, batang atau buah.

Bahan-bahan ini diolah menjadi berbagai bentuk, antara lain bahan mentah berbentuk tepung, ekstrak atau resin yang merupakan hasil pengambilan cairan metabolit sekunder dari bagian tumbuhan atau bagian tumbuhan dibakar untuk diambil abunya dan digunakan sebagai pestisida.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida dan Pupuk Alami dari Rumput Bandotan

Daun mimba merupakan salah satu tumbuhan sumber bahan pestisida nabati yang dapat dimanfaatkan untuk pengendalian hama. Tanaman yang dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan pestisida nabati adalah nimba ,kunyit, halia, dan jahe.

Berikut cara membuat pestisida nabati dari daun nimba.

Ilustrasi daun nimba yang telah ditumbuk menjadi pasta. Daun nimba dapat digunakan sebagai bahan pembuatan pestisida alami. SHUTTERSTOCK/SANTHOSH VARGHESE Ilustrasi daun nimba yang telah ditumbuk menjadi pasta. Daun nimba dapat digunakan sebagai bahan pembuatan pestisida alami.

Bahan dan alat yang dibutuhkan

  • Pisau
  • Parutan
  • Ember
  • Blender atau penumbuk
  • Timbangan
  • Saringan
  • 1 liter EM4
  • 250 ml alkohol 40 sampai 50 persen
  • 5 kg gula pasir
  • 10 liter air cucian beras pertama
  • 2 kg kunyit, lengkuas, dan jahe
  • 3 kg daun nimba segar maupun kering
  • Perekat secukupnya

Baca juga: Cara Membuat Pestisida dari Kenikir, Bisa Mengatasi Berbagai Hama

Cara membuat pestisida nabati dari daun nimba

Kupas kulit rimpang kunyit, lengkuas, dan jahe, kemudian haluskan. Rajang daun nimba.

Rendam semua bahan tersebut dalam air sebanyak 10 liter selama 14 hari. Kemudian, saring rendaman.

Cara menggunakan pestisida nabati dari daun nimba

Pestisida dikatakan berhasil apabila memiliki aroma yang menyengat sebagai syarat pestisida nabati daun mimba tersebut siap untuk digunakan ketanaman yang di budidayakan dengan takaran 259 cc per tangki.

Untuk lebih efektif tambahakan deterjen kurang lebih 10 gram.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida Nabati dari Tembakau dengan Mudah

Dari hasil penelitian tercatat lebih dari 200 jenis serangga hama yang termasuk dalam ordo orthoptera, diptera, dan lain-lain pantang terhadap nimba.

Jenis OPT (organisme pengganggu tanaman) utama yang dapat dikendalikan antara lain sebagai berikut.

Ilustrasi tanaman cabai terserang penyakit layu fusarium.SHUTTERSTOCK/HATTHAKON Ilustrasi tanaman cabai terserang penyakit layu fusarium.

Tanaman hortikultura

Ulat buah pada tanaman cabai dan tomat, kutu daun, ulat tanah, penggorok daun, kutu kebul, rebah kecambah, layu fusarium pada sayuran, ulat daun dan krop pada kubis, kutu pada tanaman kentang dan jeruk, ulat grayak, serta nematoda.

Tanaman pangan

Wereng cokelat, wereng hijau, wereng zigzag, tungro dan ulat gayak pada padi, belalang kembara pada padi, jagung dan kedelai.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida dari Pacar Cina dan Cara Aplikasinya

Hama gudang

Kumbang pada kacang –kacangan dan beras, khapra beetle, lesser grain borer.

Hama yang termasuk nematoda meliputi nematode bengkak akar dan pratylenchus delatrel. Adapun penyakit yang disebabkan oleh jamur meliputi fusarium, oxysporum, Rhyzhoctonia solani, Sclerotium rolfisi, dan Sclerotinia sclerotinium.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau