JAKARTA, KOMPAS.com - Nanas adalah salah satu tanaman buah tropis yang eksotis. Nanas disukai karena rasa asam manisnya yang segar, serta tekstur dagingnya juga renyah.
Selain itu, kandungan nutrisi nanas sangat lengkap. Nanas mengandung vitamin A, B1, B6, C, mangan, proteolitik bromelain, serat, asam folat, asam pantotenik, glukosa, dan antioksidan.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (16/3/2023), selain nanas yang sudah biasa kita temui, ada varian nanas unggulan yang disebut nanas madu (Ananas comosus). Nanas madu memiliki ukuran buah yang lebih besar, daging buah lebih tebal, dan rasanya lebih manis.
Baca juga: Tips Menanam Anggur dalam Pot agar Berbuah Banyak
Saat matang, warna kulit buahnya jingga kekuningan sangat mencolok. Warnanya yang cantik, di samping bentuk buah nanas dan tanaman nanas yang memang unik, membuat tanaman ini juga apik dijadikan penghias taman di rumah.
Tanaman nanas tidak memerlukan tempat yang luas untuk tumbuh, bahkan Anda dapat pula menanam nanas di pot atau polybag.
Berikut cara menanam nanas madu di halaman rumah agar menghasilkan buah berkualitas baik.
Bibit nanas madu diperoleh secara generatif dan vegetatif. Akan tetapi, karena tanaman nanas sulit melakukan penyerbukan sendiri sehingga seringkali tidak menghasilkan biji, pembibitan secara generatif jarang dilakukan.
Baca juga: Simak, Cara Mencegah Bunga Mangga Rontok Saat Ditanam di Pot
Untuk cara vegetatif bermacam-macam yang memiliki keunggulan dan kesulitan tersendiri. Jika Anda menghendaki tanaman nanas madu yang cepat berbuah, pilihlah bibit yang dibiakkan dari tunas akar.
Bibit yang berasal dari tunas akar sudah akan berbuah pada umur 12 bulan setelah penanaman.
Untuk menanam nanas madu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan lokasi dari limbah, kerikil, dan tanaman liar. Pastikan lokasi yang dipilih mendapat pencahayaan matahari penuh sepanjang hari.
Gemburkan tanah menggunakan cangkul.
Baca juga: Cara Menanam Tomat Ceri dalam Pot, Mudah dan Praktis
Apabila pH tanah kurang dari ideal, tingkatkan kadar keasamannya melalui proses pengapuran menggunakan kapur dolomit. Campur kapur dolomit dengan tanah, dosis disesuaikan dengan luas lahan.
Tambahkan nutrisi berupa campuran pupuk kandang dan sedikit sekam dengan perbandingan tanah, pupuk kandang, dan sekam masing-masing 3 : 2 : 1.
Buat gundukan agar tanah tidak mudah terkikis ketika disirami. Buat lubang tanam berukuran 30 x 30 x 30 cm pada gundukan yang sudah disiapkan.
Apabila Anda hendak menanam lebih dari satu bibit, gundukan dibuat memanjang membentuk bedengan. Jarak antar lubang tanam mencapai 1 sampai 1,5 meter.
Baca juga: 10 Tips agar Tanaman Buah dalam Pot Cepat Berbuah
Masukkan bibit ke dalam lubang tanam, timbun dengan tanah yang telah diberi campuran pupuk dan sekam. Padatkan sedikit agar bibit dapat berdiri tegak dan kokoh sehingga akan tumbuh dengan baik.
Apabila lahan sangat terbatas atau Anda hendak menanam nanas madu dengan tujuan sebagai tanaman hias, Anda dapat memanfaatkan pot atau polybag sebagai tempat penanaman nanas madu.
Pilihlah pot atau polybag yang berdiameter 50 sampai 65 cm. Media tanam berupa campuran tanah, sekam, dan pupuk kandang kering dengan perbandingan seimbang, yakni 1 : 1 : 1.
Untuk tahapan penanaman bibit ke dalam pot atau polybag kurang lebih sama dengan penanaman bibit di halaman atau pekarangan rumah.
Baca juga: Cara Menanam Sawo dalam Pot, Mudah dan Cepat Panen
Hal yang perlu diperhatikan adalah untuk tidak lupa meletakkan pecahan genting atau batu bata di dalam pot sebelum diberi media tanam.
Tujuannya agar air siraman dapat mengalir keluar dengan baik, tidak menggenang di dalam pot.
Nanas madu hanya perlu disirami satu hingga dua kali sehari atau tergantung kondisi tanah. Meskipun nanas madu tidak suka tanah yang terlalu basah, hindari pula kondisi tanah yang terlalu kering.
Tanah yang terlalu kering menyebabkan tanaman kerdil dan buahnya kecil-kecil. Jaga kebersihan sekitar lahan atau pot dengan rajin melakukan penyiangan.
Baca juga: Tips Menanam Buah dalam Pot agar Produktivitasnya Optimal
Banyaknya gulma atau tanaman pengganggu lainnya berisiko datangnya hama dan penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan nanas madu.
Jika ada bibit yang mati karena terkena hama atau penyakit, ataupun mati karena layu, lakukan penyulaman. Ganti dengan bibit yang baru untuk menghindari tanaman yang lain tertular.
Setelah tanaman berusia dua sampai tiga bulan dari masa penanaman, berikan pupuk tambahan berupa pupuk kandang atau kompos.
Frekuensi pemberian adalah satu sampai tiga bulan sekali dengan dosis yang disesuaikan, tergantung pada luas tempat penanaman. Cara pemberiannya dengan menaburkan pupuk di sekitar tanaman.
Baca juga: Cara Menanam Cengkeh di Pot, Solusi untuk Lahan Sempit
Nanas madu dapat dipanen pada usia antara 12 sampai 24 bulan, tergantung jenis bibit yang digunakan. Paling cepat berbuah adalah tanaman yang bibitnya berasal dari tunas akar.
Menjelang panen, nanas madu masih menghendaki pengairan yang cukup dan fertilisasi yang optimal untuk merangsang proses pembungaan.
Ciri-ciri nanas madu siap dipanen antara lain sebagai berikut.
Pemetikan buah yang sudah matang dengan cara memotong pangkal tangkai buah secara mendatar atau miring dengan pisau yang tajam dan steril. Hati-hatilah jangan sampai buah rusak atau memar.
Baca juga: 6 Tahap Menanam Buah Naga di Pot, Bisa Dilakukan di Lahan Sempit
Jangan tunggu terlalu lama untuk memanen buah karena akan merusak kandungan nutrisinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.