Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Aprikot agar Berbuah Banyak

Kompas.com - 27/03/2023, 21:28 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

 

Penanaman

Cara menanam bibit aprikot cukup mudah, berikut langkah-langkahnya:

  1. Masukan 1 bibit aprikot pada lubang tanam.
  2. Tutup lubang tanam menggunakan tanah.
  3. Lakukan penyiraman secara rutin, supaya bibit aprikot cepat tumbuh.

Pemupukan

Cara menanam buah aprikot yang selanjutnya yaitu pemupukan. Pada masa pertumbuhan, tanaman aprikot memerlukan unsur hara untuk makanannya.

Baca juga: Cara Menanam Buah Pir di Kebun agar Berbuah Banyak

Kandungan unsur hara pada tanah semakin lama akan terus berkurang. Oleh sebab itu, diperlukan pemberian unsur hara melalui pemupukan.

Pupuk yang digunakan harus memenuhi kandungan Nitrogen (N), Phospor (P) dan Kalium (K). Jenis pupuk yang dapat digunakan seperti pupuk Phonska dan pupuk mutiara 16-16-16.

Buah aprikotPixabay/Couleur Buah aprikot

Pengendalian organisme pengganggu tanaman

Tanaman aprikot merupakan salah satu tanaman yang tahan terhadap cuaca ekstrem dan serangan organisme pengganggu tanaman. Namun, bukan berarti tanaman aprikot bebas dari serangan hama dan penyakit.

Pencegahan harus dilakukan dari awal seperti menggunakan varietas yang tahan penyakit dan pembersihan lingkungan kebun. Apabila terjadi serangan yang cukup berat, lakukan pengendalian menggunakan pestisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

Baca juga: Cara Menanam Blewah, Buah Khas Ramadhan yang Rasanya Enak

Pemanenan

Pohon aprikot mulai berbuah pada umur 2 sampai 3 tahun. Buah aprikot yang sudah matang dan siap dipanen memiliki ukuran yang besar, apabila ditekan sedikit lunak dan warna oranye yang merata.

Pemanenan sebaiknya dilakukan di pagi hari dengan cara memetik dari tangkai buahnya. Lalu, umpulkan hasil panenan dalam wadah keranjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau